PANTAU LAMPUNG- Di jantung pesisir Kabupaten Pesawaran, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Teluk Pandan dan Padang Cermin menjadi simbol kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan. Lebih dari sekadar forum perencanaan, Musrenbang ini adalah jembatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat pesisir dengan kebijakan pemerintah daerah. Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, hadir sebagai konduktor yang memimpin orkestra pembangunan, memastikan setiap elemen masyarakat terlibat aktif dalam menciptakan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Musrenbang kali ini menjadi momentum penting untuk merumuskan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pesawaran Tahun 2026 yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat pesisir. Dendi Ramadhona menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mewujudkan pembangunan desa yang holistik. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan mencari solusi inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk pemangkasan anggaran DAK sebesar Rp58 miliar.
“Pembangunan desa tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus melibatkan semua pihak,” ujar Dendi Ramadhona. “Musrenbang ini adalah wadah untuk membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat, sehingga kita bisa mewujudkan desa yang lebih baik untuk semua.”
Di tengah keterbatasan anggaran, Musrenbang menjadi ajang untuk mencari solusi kreatif dan inovatif. Para kepala desa, tokoh masyarakat, perwakilan kelompok masyarakat, dan pelaku usaha berdiskusi dan bertukar pikiran untuk mencari cara mengoptimalkan sumber daya yang ada dan mengembangkan potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan. Mereka juga membahas strategi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur desa, mengembangkan sektor pariwisata berbasis masyarakat, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
Salah satu fokus utama dalam Musrenbang ini adalah penguatan ekonomi lokal berbasis potensi pesisir. Dendi Ramadhona mengajak para pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor pariwisata, perikanan, dan kerajinan lokal, serta mengembangkan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi. Ia juga mendorong optimalisasi program-program strategis nasional, seperti program makan bergizi gratis, dengan melibatkan pelaku usaha lokal sebagai pemasok bahan baku.
Musrenbang ini menjadi bukti bahwa masyarakat pesisir Pesawaran memiliki semangat gotong royong dan kolaborasi yang tinggi. Dengan sinergi antar pemangku kepentingan, mereka optimis dapat mewujudkan desa-desa yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.***