PANTAU LAMPUNG – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera membentuk panitia khusus (Pansus) atau panitia kerja (Panja) untuk menyelidiki dugaan praktik mafia migas di perusahaan milik negara, khususnya yang terkait dengan impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM).
“DPR perlu segera mengambil langkah konkret dengan membentuk Panja atau Pansus untuk mengusut praktik mafia migas ini,” tegas Muslim Arbi dalam keterangan persnya.
Desakan ini muncul setelah DPR sempat menyinggung dugaan keterlibatan pihak tertentu dalam sejumlah proyek migas dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR dengan Pertamina pada 10 April 2023. Sosok yang diduga berpengaruh dalam skandal ini disebut-sebut sebagai “Mr. James.”
Muslim mengungkapkan bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) juga perlu segera turun tangan menyelidiki dugaan ini. Ia menegaskan bahwa masalah ini bukanlah perkara sepele, mengingat dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam hal harga minyak dan BBM yang semakin mahal.
“Praktik mafia migas ini sangat merugikan rakyat, yang harus menanggung mahalnya harga akibat impor minyak dan BBM. Kejagung harus segera mengusut tuntas masalah ini,” ujarnya.
Kejaksaan Agung diketahui sedang mengusut dugaan korupsi dalam proses impor minyak dan BBM, dengan penyidikannya yang sudah mencakup penggeledahan di beberapa lokasi terkait kasus tersebut. Namun, hingga kini, Kejagung belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai hasil penyelidikannya.***