PANTAU LAMPUNG– Menteri UMKM Maman Abdurrahman memastikan pengemudi ojek online (ojol) akan tetap menerima alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), membatalkan putusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menyatakan ojol tidak layak mendapatkan subsidi tersebut.
“Dalam rapat pembahasan terakhir, kami memutuskan bahwa pelaku UMKM, termasuk pengemudi ojol, tidak akan terdampak oleh realokasi subsidi BBM,” ujar Maman yang juga anggota Satgas Subsidi BBM.
Maman menegaskan bahwa Kementerian UMKM bertanggung jawab untuk melindungi sektor ekonomi mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk memastikan subsidi BBM tepat sasaran dan menyentuh mereka yang membutuhkan, seperti pengemudi ojol.
Maman mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan mekanisme verifikasi untuk memastikan bahwa hanya pengemudi ojol yang memenuhi kriteria yang akan menerima subsidi. Dari sekitar 120 juta pengguna sepeda motor di Indonesia, hanya 4-5 juta pengemudi ojol yang akan mendapatkan subsidi tersebut.
“Kami sedang memetakan data untuk memastikan akurasi dan validitas penerima subsidi,” jelasnya.
Untuk mendukung proses ini, Kementerian UMKM akan berkolaborasi dengan operator ojol seperti Grab, Gojek, dan Maxim. Data pengemudi yang terdaftar akan diintegrasikan dengan sistem Pertamina melalui aplikasi MyPertamina, yang diharapkan dapat memastikan pemberian subsidi BBM yang tepat sasaran.
Menteri Maman juga menegaskan bahwa subsidi BBM hanya akan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. “Subsidi ini penting untuk menjaga rantai pasok UMKM, termasuk transportasi ojol yang berperan vital dalam distribusi barang dan jasa,” tegasnya.
Namun demikian, Maman menambahkan bahwa pemerintah masih menyusun mekanisme dan skema subsidi lebih lanjut. Fokus subsidi saat ini adalah untuk pengemudi sepeda motor, sementara pengemudi taksi online dengan plat kuning berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan. Kendaraan berplat hitam tidak termasuk dalam penerima subsidi.
Keputusan ini mendapat sambutan positif dari Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring (Garda Indonesia), Igun Wicaksono. Igun mengapresiasi respons cepat pemerintah dan penjelasan Menteri Maman yang meredakan keresahan pengemudi ojol terkait nasib subsidi BBM.
“Karena ada kepastian ini, kami membatalkan rencana aksi demo. Pemerintah telah memberikan respons cepat terhadap aspirasi kami,” ujar Igun, yang juga menyampaikan bahwa sekitar 4-5 juta pengemudi ojol tergabung dalam Garda Indonesia, dengan 1,25 juta di antaranya beroperasi di wilayah perkotaan. Ia mengimbau seluruh pengemudi untuk tetap tenang karena pemerintah telah memastikan subsidi BBM tetap berjalan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pengemudi ojol tidak memenuhi syarat untuk menerima subsidi BBM, yang kemudian memicu protes dari para pengemudi ojol yang mengancam akan menggelar aksi demonstrasi.***