PANTAU LAMPUNG — Menanggapi laporan mengenai jembatan gantung yang terbengkalai di Sungai Way Umbar, Pj. Bupati Tanggamus, Dr. Mulyadi Irsan, bersama Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, Taufiqurohman, melakukan peninjauan langsung ke lokasi di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Jumat (15/11/2024). Turut hadir Camat Kelumbayan Derius Putrawan dan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Tanggamus, Bowo Nugroho.
Dalam kunjungan tersebut, Pj. Bupati berdialog dengan Kepala Pekon Umbar, Azmi Yazi, serta tokoh masyarakat setempat, Samsudin, terkait kondisi jembatan yang rusak. Samsudin menjelaskan bahwa jembatan tersebut awalnya dibangun oleh Pemkab Tanggamus pada 2018, namun hanyut diterjang banjir sebelum sempat diserahterimakan. Sebagai pengganti sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama relawan membangun jembatan darurat.
Namun, menurut Samsudin, jembatan darurat tersebut kerap rusak akibat banjir tahunan. Pada 2021, Pemkab Tanggamus membangun jembatan permanen sekitar 500 meter dari lokasi jembatan gantung. Namun, akses menuju jembatan baru itu masih sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
“Warga lebih memilih jalur lama melalui jembatan gantung, terutama saat musim panas ketika sungai bisa dilintasi motor. Jalan menuju jembatan baru masih becek dan lebih jauh,” jelas Samsudin. Ia berharap pemerintah dapat melanjutkan pembangunan jalan agar akses ke jembatan permanen menjadi lebih mudah.
Sementara itu, Azmi Yazi, Kepala Pekon Umbar, menyebut pihaknya telah membuka badan jalan sepanjang 600 meter sebagai akses menuju jembatan baru. Jalan ini juga menjadi jalur penting bagi empat dusun di Kecamatan Umbar hingga ke Pekon Marga Mulya, Kecamatan Kelumbayan Barat. Namun, pandemi Covid-19 menghambat peningkatan pembangunan jalan tersebut. “Kami sangat berharap bantuan Pemkab Tanggamus untuk melanjutkan peningkatan jalan ini,” ujar Azmi.
Rencana Peningkatan Akses Jalan
Pj. Bupati Tanggamus, Dr. Mulyadi Irsan, menanggapi masukan warga dengan menyimpulkan bahwa perbaikan jembatan gantung tidak efektif mengingat kerusakan akibat banjir yang berulang. “Kami bersepakat untuk fokus pada peningkatan kualitas jalan menuju jembatan permanen, sesuai masukan dari Dinas BMBK dan masyarakat setempat,” tegas Mulyadi. Ia meminta koordinasi antara Camat, Pemerintah Pekon, dan Dinas PUPR untuk mempercepat perbaikan jalan tersebut agar warga bisa menikmati akses yang lebih baik.
Pj. Bupati juga memutuskan agar jembatan gantung lama yang rusak, yang kini menjadi aset pekon, segera dibongkar demi keselamatan warga.
Tinjauan Pembangunan Jalan Provinsi
Usai meninjau jembatan Way Umbar, rombongan melanjutkan kunjungan ke proyek pembangunan jalan provinsi di ruas Kiluan–Simpang Umbar, Pekon Penyandingan. Jalan sepanjang 1.200 meter dengan struktur beton (rigid pavement) ini kini telah selesai dibangun. Menurut Camat Kelumbayan, Derius Putrawan, jalan tersebut sebelumnya sering terendam banjir hingga setinggi 50 cm, menghambat aktivitas warga dan pelajar. “Sekarang, jalan sudah mulus. Kami berharap jalan lain, terutama yang menuju Teluk Kiluan dan Gigi Hiu, juga bisa segera dibangun untuk mendukung pariwisata dan ekonomi lokal,” ujarnya.
Peninjauan dilanjutkan ke pembangunan pondasi borepile pada bahu jalan di Pekon Paku, yang sebelumnya mengalami longsor. Kunjungan diakhiri dengan inspeksi jalan kabupaten di Ruas Perbatasan Pesawaran–Jatiringin, Pekon Lengkukai, Kelumbayan Barat, yang kini sudah selesai dibangun sepanjang 2 km.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung M. Taufiqulloh, Kabid Bina Marga Dinas PUPR, serta para tokoh masyarakat setempat.***