PANTAU LAMPUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran dalam upaya mempercepat eliminasi malaria di wilayah tersebut. Langkah ini ditekankan melalui pemberdayaan para kader kesehatan, yang merupakan ujung tombak dalam memerangi penyakit malaria.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Provinsi Lampung, dr. Lusi Darmayanti, MPH, menyampaikan hal ini kepada wartawan usai pelatihan kader malaria di Balai Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, pada Kamis, 17 Oktober 2024.
“Upaya ini bertujuan mencapai eliminasi malaria di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Pesawaran yang masih perlu ditingkatkan,” ungkap dr. Lusi, didampingi oleh Ketua Tim P2M Dinkes Pesawaran, Abdul Rozak, Koordinator P2 Malaria Puskesmas Hanura, Dodi Setiawan, serta Kepala Desa Sidodadi, Tunggal Saputro.
Menurut dr. Lusi, saat ini tim terbagi menjadi dua, satu di Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan dan satu lagi di Kecamatan Padang Cermin, dengan kriteria kasus malaria yang sedang. “Kami berupaya memberdayakan masyarakat dan aparatur desa untuk berkolaborasi dalam membantu tenaga kesehatan yang telah menerima pelatihan peningkatan kompetensi,” jelasnya.
Kader yang telah dilatih diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan dalam mendekatkan akses informasi kepada masyarakat, serta meningkatkan skrining untuk menemukan kasus malaria lebih cepat. “Dengan adanya upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat, Dinkes akan membentuk pos malaria di setiap desa,” tegas dr. Lusi.
Sementara itu, Ketua Tim P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Abdul Rozak, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan kader dari lima desa, yaitu Desa Hanura, Sidodadi, Hurun, Cilimus, dan Sukajaya Lempasing di Kecamatan Teluk Pandan. “Kecamatan Teluk Pandan memiliki status kasus malaria yang sedang, terutama di Desa Sidodadi dan Hanura. Oleh karena itu, pelatihan ini penting untuk meningkatkan kompetensi kader di masing-masing desa,” jelasnya.
Abdul Rozak juga mengungkapkan bahwa wabah malaria menjangkiti empat kecamatan, yakni Padang Cermin, Marga Punduh, dan Punduh Pedada, dengan status sedang di Kecamatan Teluk Pandan. “Penanganan yang luar biasa diperlukan untuk percepatan penurunan kasus malaria,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan tiga organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. “Tindakan dari Dinkes sudah dilakukan, namun sarang nyamuk masih ada karena faktor lingkungan, seperti tambak terbengkalai dan air drainase yang tergenang,” ungkap Abdul Rozak.
Selain itu, ia menyerukan perlunya gerakan pembersihan sarang nyamuk di lingkungan permukiman, seperti program “Jumat Bersih,” yang melibatkan aparatur desa dan masyarakat. Penataan tambak yang terbengkalai juga memerlukan perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, dan Dinas Kehutanan. “Karena tambak yang terbengkalai menjadi sarang nyamuk Anopheles, saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Kabupaten Pesawaran bebas malaria,” pungkasnya, didampingi Kepala Desa Sidodadi, Tunggal Saputro.***