PANTAU LAMPUNG – Kehadiran Aries Sandi Darma Putra dalam pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Haul Syekh Abdul Qodir Jailani di Pesantren Mambaul Ulum, Desa Margodadi, Kecamatan Waylima, pada Senin, 14 Oktober 2024, pagi menuai kontroversi. Pasalnya, kehadiran calon Bupati Pesawaran tersebut tidak diundang, dan panitia sudah sepakat untuk menghindari unsur politik dalam acara tersebut.
Ketua PCNU Kabupaten Pesawaran, KH. Ulinuha, menegaskan penyesalannya terhadap kehadiran Aries Sandi. “Setelah saya tanyakan kepada panitia, memang tidak ada undangan untuk menghadirkan pasangan calon, sesuai kesepakatan dalam rapat persiapan,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Selama acara, Aries Sandi sempat berpidato dan memaparkan visi misinya untuk Pilkada 2024. Dalam pidatonya, ia berjanji memberikan layanan BPJS gratis kepada kepala keluarga berusia 80 tahun dan meminta doa dari ulama serta jemaah yang hadir agar dirinya terpilih sebagai Bupati Pesawaran. Video pidatonya pun viral di media sosial WhatsApp, di mana ia menjanjikan berbagai bantuan, termasuk peningkatan bantuan untuk pondok pesantren.
“Bapak ibu bisa menilai siapa yang terbaik untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Pesawaran. Saat saya menjabat pada tahun 2015, sekitar 68 pondok pesantren saya bantu dengan total Rp10 juta. Jika terpilih, bantuan tersebut akan meningkat menjadi Rp15 juta,” katanya.
Meskipun tidak diundang, Aries Sandi tetap mengambil kesempatan untuk berpidato di depan sekitar 4000 kepala keluarga yang hadir di acara tersebut.
Kepala Desa Margodadi, Aminudin, menegaskan bahwa kehadiran Aries Sandi memang tidak diundang oleh panitia. “Dalam rapat disepakati untuk tidak melibatkan unsur politik dan calon dari pihak manapun dalam acara ini. Ini murni kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Aminudin menambahkan bahwa sambutan Aries Sandi tidak termasuk dalam rundown acara. “Sebenarnya, tidak ada sambutan Aries Sandi dalam susunan acara. Namun, menjelang penutupan, dia meminta waktu untuk menyampaikan visi misinya,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa kehadiran Aries Sandi berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat, terlihat dari pro dan kontra di antara jemaah yang hadir. “Ini bisa memecah belah masyarakat, yang seharusnya kita hindari,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu panitia kegiatan menyatakan bahwa kehadiran Aries Sandi di luar dugaan. “Kami sudah sepakat untuk tidak ada unsur politik. Namun, jika dia datang untuk pengajian, ya kami tidak bisa mengusirnya,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Aries Sandi belum memberikan tanggapan saat dihubungi oleh wartawan melalui nomor telepon dan pesan WhatsApp.***