PANTAU LAMPUNG— Meski langit Kota Metro tampak kelabu dan hujan mengintai, semangat Festival Bahasa dan Sastra Metro 2024 tetap menyala. Sejak 4 hari lalu, Taman Semilir yang menjadi destinasi wisata kuliner dan pedesaan, dipenuhi dengan kegiatan yang merayakan bahasa dan sastra.
Pada hari kelima, Jumat (4/10), festival melanjutkan rangkaian acara dengan menyelenggarakan bengkel sastra yang berfokus pada penulisan esai. Workshop ini dihadiri oleh 20 peserta yang berasal dari pelajar, mahasiswa, dan anggota komunitas seni, memberikan mereka bekal teknik menulis esai yang benar dan efektif.
Sesi pertama dibawakan oleh Isbedy Stiawan ZS, seorang sastrawan yang dijuluki “Paus Sastra Lampung” oleh H.B. Jassin. Isbedy memulai dengan menekankan bahwa esai adalah elemen yang tak terpisahkan dari dunia sastra.
“Esai adalah bagian dari sastra yang tidak bisa dipisahkan,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa esai bukan hanya sekadar opini, tetapi merupakan karya sastra yang memiliki keindahan, kedalaman makna, dan kemampuan untuk menyampaikan pemikiran secara kritis dan reflektif.
Dalam sesi ini, Isbedy juga mengungkapkan potensi besar penulis muda di Lampung. “Potensi penulis muda di Lampung sangatlah luar biasa,” ungkapnya, memberikan semangat kepada peserta untuk terus menggali bakat menulis mereka.
Ia mengajak para penulis muda untuk lebih berani dan kreatif dalam menyusun esai, agar dapat menghasilkan karya yang berkualitas dan berpengaruh bagi masyarakat luas.
Workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung dari seorang tokoh sastra berpengalaman. Antusiasme peserta terlihat saat mengikuti penjelasan dan diskusi yang dipimpin oleh Isbedy. “Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk belajar langsung dari seorang tokoh sastra seperti Pak Isbedy,” kata salah satu peserta dari komunitas seni lokal.
Selain pemaparan teori, peserta juga aktif dalam diskusi dan latihan menulis esai, memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide kreatif dan mendapatkan umpan balik konstruktif dari Isbedy.
Solihin Utjok, Ketua Panitia acara, menjelaskan bahwa tujuan utama dari workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang esai dan meningkatkan kemampuan menulis para peserta. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, para penulis muda dapat semakin percaya diri dalam menulis esai dan menghasilkan karya-karya yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.
Workshop ini menjadi bagian penting dari Festival Bahasa dan Sastra Metro 2024, yang akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Dengan menghadirkan berbagai sesi menarik yang melibatkan tokoh-tokoh sastra nasional, festival ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi para sastrawan muda untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan memperkaya khazanah sastra Indonesia.***