PANTAU LAMPUNG– Program pembinaan berkelanjutan yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hingga Minggu, 29 September 2024, Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah UMKM di daerah ini.
Pada tahun 2022, terdapat 7.394 unit UMKM di Pesawaran, dan angka tersebut melonjak menjadi 7.983 unit pada tahun 2023. Artinya, terjadi penambahan 589 UMKM atau sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terus berlanjut pada tahun 2024, berdasarkan data terbaru dari Dinas Koperasi dan UMKM setempat.
Untuk mendorong pengembangan UMKM, Pemkab Pesawaran melakukan berbagai inisiatif, termasuk menyelenggarakan kegiatan Optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat realisasi program kerja TPAKD yang fokus pada peningkatan akses keuangan bagi pelaku UMKM.
Sebagai forum koordinasi antar lembaga pemerintah, TPAKD berperan penting dalam memperluas akses keuangan, mencari terobosan pendanaan produktif, dan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam pembangunan ekonomi daerah. Kemudahan akses perizinan dan sektor keuangan di Pesawaran menjadi salah satu indikator penting bagi pesatnya pertumbuhan UMKM di Bumi Andan Jejama.
Inisiatif ini juga bertujuan untuk menjembatani kebutuhan bisnis antara pelaku usaha dan pemerintah, serta mengidentifikasi potensi yang ada di berbagai sektor. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta kemudahan dalam hal perizinan dan akses keuangan bagi pelaku UMKM, serta penyusunan agenda bersama dalam sinergi kelembagaan.
Semua langkah ini merupakan elemen krusial dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Pesawaran, sekaligus meningkatkan akses keuangan daerah untuk memperkuat perekonomian lokal dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa UMKM di Pesawaran bahkan telah berhasil menembus pasar internasional. Produk-produk di bidang fashion, makanan ringan, madu, dan minuman herbal telah memasuki pasar di Korea Selatan, Turki, Australia, dan beberapa negara di Timur Tengah.
Kerja sama antara pelaku usaha dan pemerintah sangat diperlukan untuk pengembangan UMKM ke depan. Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai instrumen yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha demi kesuksesan UMKM di Tanah Andan Jejama.***