PANTAU LAMPUNG– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran terus berupaya menekan angka prevalensi stunting agar turun hingga satu digit pada tahun 2025. Meskipun telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 15,1% pada tahun 2023, dibandingkan 25,1% pada tahun 2022, target ambisius ini menjadi fokus utama Pemkab.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan, Sunyoto, menyerukan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bersinergi secara masif. “Melalui rembuk stunting ini, pemerintah melakukan intervensi lintas sektor yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting. Semua harus berperan sesuai porsi masing-masing untuk mencapai target,” ujar Sunyoto saat rembuk stunting di Gedung Serba Guna (GSG) Mahan Agung, Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Kamis, 12 September 2024.
Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira, menegaskan bahwa target satu digit pada tahun 2025 hanya dapat tercapai jika semua pihak bekerja sama. “Kita harus melakukan tindakan konkret dan komprehensif sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing agar target 7-8% bisa dicapai,” ungkapnya.
Nanda juga mengapresiasi hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) yang mencatat penurunan prevalensi stunting di Pesawaran menjadi 10% pada tahun 2023. “Ini menunjukkan perubahan signifikan dari tahun sebelumnya. Data yang disampaikan dalam rembuk stunting adalah data riil, yang telah diverifikasi melalui evaluasi dan pembinaan di desa-desa,” jelasnya.
Penurunan angka stunting ini, menurut Nanda, adalah hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan, mulai dari penanganan pengantin baru, ibu usia produktif, keluarga, hingga bayi di bawah lima tahun. “Kami akan terus mengoptimalkan peran semua pihak, termasuk media massa, untuk menyebarkan informasi yang dapat membantu mengurai kendala dalam penurunan stunting,” tutup Nanda.
Pemkab Pesawaran kini berfokus untuk menjaga momentum penurunan stunting, dengan harapan angka 7-8% dapat dicapai pada 2025.***