PANTAU LAMPUNG– Sanggar Seni Gauri akan menggelar Kemah Sastra Penyair Muda se-Provinsi Lampung di Pinus Eco Park Sumber Jaya, Lampung Barat, pada 7 September 2024, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang diorganisir oleh Sanggar Seni Gauri, yang ditunjuk oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dona Sabatina, panitia Kemah Sastra, menjelaskan bahwa Sanggar Seni Gauri terpilih untuk menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan komunitas sastra di daerah. “Kemah Sastra Penyair Muda ini merupakan bagian dari tiga rangkaian kegiatan yang kami laksanakan, yakni Seleksi Calon Penyair Muda, Kelas Penulisan Puisi, dan Kemah Sastra itu sendiri,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima pada Selasa, 3 September 2024.
Kegiatan ini dimulai sejak Juli 2024 dengan mengadakan Seleksi Calon Penyair Muda, yang terbuka untuk siswa SMA se-Provinsi Lampung. “Kami menerima karya puisi dari 55 peserta dari 11 kabupaten, yang kemudian dikurasi oleh kurator Isbedy Stiawan ZS, Iswadi Pratama, dan Ari Pahala Hutabarat. Dari seleksi ini, kami memilih 20 peserta dengan karya terbaik untuk melanjutkan ke tahap berikutnya,” jelas Dona.
Pada 2-8 Agustus 2024, para peserta terpilih mengikuti Kelas Penulisan Puisi di Sumber Jaya, Lampung Barat, di mana mereka mendapatkan bimbingan langsung dari Ari Pahala Hutabarat, Isbedy Stiawan ZS, dan Iswadi Pratama. Hasil dari kelas ini adalah 3-5 puisi dari setiap peserta yang dibukukan dalam Antologi Puisi *Menyingkap Kabut Kata*.
Kemah Sastra Penyair Muda pada 7 September mendatang akan menjadi puncak acara, dengan rangkaian kegiatan yang mencakup Diskusi Buku, Peluncuran Buku Antologi Puisi, dan Pertunjukan Musikalisasi Puisi. “Acara ini akan dimulai dengan Diskusi Buku Menyingkap Kabut Kata bersama Ari Pahala Hutabarat, Isbedy Stiawan ZS, dan Iin Zakaria sebagai pembahas,” ungkap Dona.
Rangkaian acara selanjutnya akan diisi dengan Peluncuran Buku dan pertunjukan pembacaan puisi serta musikalisasi puisi untuk mengapresiasi karya peserta. “Kami berharap kegiatan ini dapat memicu lahirnya penyair-penyair hebat di Provinsi Lampung,” pungkas Dona Sabatina.***