PANTAU LAMPUNG — Persis Solo masih menghadapi kesulitan di awal musim Liga 1 2024/2025, setelah gagal meraih poin dari tiga laga perdana mereka. Tim asuhan Milomir Seslija mengalami kekalahan berturut-turut melawan PSM Makassar dengan skor 0-3, PSIS Semarang 0-1, dan Persija Jakarta 1-2.
Milomir Seslija, pelatih Persis Solo, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama buruknya performa tim adalah kendala dalam komunikasi dengan pemain asing baru. Menurut Seslija, kedatangan banyak pemain asing baru dalam skuat, seperti Eduardo Kunde (Brasil), Ricardo Lima (Brasil), Gonzalo Andrada (Uruguay), Sho Yamamoto (Jepang), Moussa Sidibe (Mali), Facundo Aranda (Uruguay), dan Karim Rossi (Swiss), menambah kompleksitas dalam strategi tim.
Peraturan terbaru dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memungkinkan setiap tim membawa delapan pemain asing, namun hanya enam pemain asing yang dapat bermain dalam satu pertandingan. Hal ini menambah tantangan bagi tim-tim yang memiliki banyak pemain asing baru.
Seslija, pelatih berkebangsaan Bosnia yang menguasai bahasa Kroasia dan Inggris, mengalami kesulitan berkomunikasi dengan pemain asal Amerika Latin dan Eropa yang tidak fasih berbahasa Inggris. Masalah ini mengganggu implementasi taktik yang telah direncanakan Seslija.
“Komunikasi menjadi hambatan besar. Banyak dari pemain asing kami, khususnya yang berasal dari Spanyol dan Portugal, tidak bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik,” ungkap Seslija.
Untuk mengatasi masalah ini, Seslija berharap manajemen Persis Solo dapat merekrut penerjemah bahasa Spanyol dan Portugis. “Kami sangat membutuhkan translator yang bisa berbahasa Spanyol untuk membantu komunikasi di lapangan,” tambahnya.
Dengan adanya kendala ini, Persis Solo berusaha menemukan solusi agar strategi tim dapat berjalan lebih efektif dan menghindari kekalahan di pertandingan-pertandingan mendatang.