PANTAU LAMPUNG – Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pringsewu berhasil menangkap seorang pria berinisial AKS (43) di Pekon Wonodadi, Gadingrejo, pada Kamis (22/8/2024) sore. AKS diduga terlibat dalam pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal.
Kasat Reskrim Polres Pringsewu, Iptu Muhammad Irfan Romadhon, yang mewakili Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunus Saputra, mengungkapkan bahwa penangkapan ini bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas AKS dalam merekrut tenaga kerja untuk dikirim ke luar negeri tanpa mengikuti prosedur resmi. “Pelaku memberangkatkan calon pekerja tanpa melalui perusahaan penyalur resmi,” ujar Iptu Irfan pada Minggu (25/8/2024).
Dalam pemeriksaan, AKS mengaku telah memberangkatkan enam orang ke luar negeri secara ilegal. “Setiap pengiriman PMI, pelaku menerima imbalan sebesar Rp18 juta dari calon majikan,” jelas Irfan. Namun, setelah dipotong biaya operasional seperti pembuatan paspor, pemeriksaan kesehatan, ongkos perjalanan, dan biaya sponsor, keuntungan bersih yang diperoleh AKS hanya sekitar Rp3 juta.
Irfan menambahkan bahwa pihaknya masih mendalami apakah kasus ini termasuk dalam kategori tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Polisi juga berhasil menggagalkan rencana pengiriman tiga wanita calon PMI ke Malaysia. “Ketiga wanita tersebut sudah dimintai keterangan dan telah dikembalikan kepada keluarganya,” katanya.
Barang bukti yang disita dari tangan pelaku termasuk uang tunai sebesar Rp3 juta, paspor, buku tabungan, ponsel, tiket kapal, dan sebuah banner. Atas perbuatannya, AKS dijerat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, yang telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. “Pelaku terancam hukuman penjara minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun,” tegas Iptu Irfan.****