PANTAU LAMPUNG– Yayasan Dark Bali bekerja sama dengan Institut Bakti Nusantara (IBN) menyelenggarakan seminar bertema “Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Penggunaan Media Sosial yang Aman, dan Bahaya Pornografi” di Aula IBN. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta, termasuk dosen dan mahasiswa IBN.
Direktur Nasional Yayasan Dark Bali, Dharma Asthi, menjelaskan bahwa organisasinya fokus pada pencegahan TPPO melalui edukasi dan kesadaran tentang risiko serta pencegahannya. “Kami memberikan pelatihan dengan berbagai modul yang saling terkait, meliputi definisi, bahaya, dan pencegahan TPPO, penggunaan internet yang aman, serta bahaya pornografi,” ungkap Dharma Asthi.
Program ini telah berlangsung selama tiga tahun di beberapa daerah, termasuk Bali, NTT, NTB, Lampung, Jakarta, dan Indramayu. Yayasan Dark Bali juga menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan seperti Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, dan lainnya. “Hari ini, kami bekerja sama dengan Institut Bakti Nusantara (IBN) untuk menyebarkan informasi ini lebih luas,” tambahnya.
Seminar ini turut melibatkan narasumber dari berbagai organisasi, termasuk Kevin Jeconiah dan Rachel Luschen dari Unbound Now Indonesia, Yohana Agustina Pandi dari Yayasan Gerasa, serta Anastasia dari Yayasan Rumah Sukha. Mereka membahas berbagai aspek terkait TPPO dan bahaya pornografi dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa.
“Kami percaya bahwa edukasi ini sangat penting untuk menangani salah satu masalah sosial terbesar di Indonesia. Dengan memberikan pemahaman yang tepat, kami berharap dapat membangun kesadaran dan pencegahan yang lebih baik,” kata Dharma Asthi.
Acara ditutup dengan harapan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari seminar ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peserta dalam menghadapi permasalahan sosial yang ada.***