PANTAU LAMPUNG–Akuntansi adalah bahasa bisnis yang digunakan untuk mencatat, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi keuangan suatu entitas.
Dalam dunia akuntansi, terdapat dua cabang utama yang seringkali membingungkan, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi biaya.
Meskipun keduanya berkaitan dengan angka dan keuangan, namun keduanya memiliki tujuan, fokus, dan pengguna yang berbeda.
Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya adalah dua cabang akuntansi yang saling melengkapi.
Akuntansi keuangan memberikan gambaran umum tentang kinerja keuangan perusahaan, sedangkan akuntansi biaya memberikan informasi yang lebih detail mengenai biaya-biaya yang timbul dalam proses produksi dan operasi.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan berfokus pada penyediaan informasi keuangan kepada pihak eksternal seperti investor, kreditor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan kinerja keuangan suatu perusahaan.
Informasi yang disajikan dalam akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia atau International Financial Reporting Standards (IFRS) di tingkat internasional.
Tujuan Akuntansi Keuangan
Menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Menyajikan kinerja keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menyajikan arus kas perusahaan pada suatu periode tertentu.
Hasil dari proses akuntansi keuangan adalah laporan keuangan mulai dari menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu.
Menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Menunjukkan aliran masuk dan keluar kas selama periode tertentu.
Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya berfokus pada pengumpulan, pengukuran, analisis, dan interpretasi biaya yang terkait dengan kegiatan produksi atau operasi suatu perusahaan.
Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi biaya digunakan oleh manajemen internal untuk membuat keputusan-keputusan bisnis yang lebih baik.
Tujuan Akuntansi Biaya
Membantu manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan biaya produksi. Menyediakan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan, seperti penetapan harga jual, pemilihan metode produksi, dan evaluasi kinerja.
Mengevaluasi kinerja suatu produk, departemen, atau pusat biaya.
Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya iklan, promosi, dan distribusi.
Biaya gaji karyawan administrasi, sewa kantor, dan lain-lain.***