PANTAU LAMPUNG-Sejumlah orang yang tergabung dalam wadah Aliansi Kearifan Lokal Indonesia (AKLI) menyambangi kantor Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan. Mereka menuntut agar rekanan lokal kabupaten itu di berdayakan sekaligus Kadis PUPR mundur dari jabatan karena dianggap gagal mengakomodir kepentingan pengusaha lokal. Pengaksi di terima langsung oleh Kadis PUPR Lampung Selatan, Hasbi Aska Selasa 30 Juli 2024.
Massa yang berjumlah 25 orang itu beressensikan rekanan lokal dan aktivis itu datang dengan mobi, sepeda motor dan sebuah mobil pick up. Mobil pick up itu dijadikan panggung orasi oleh para pendemo. Mahrudin Ali Hasan, Herman, dan Syaifunaim secara bergantian melakukan orasi diatas pikup yang dibekali pengeras suara. Sementara sebagian lagi dibawah mobil sambil menggelar poster dan meneriakan yel- yel yang ditujukan ke Dinas sebagai lumbung proyek itu. Tampak petugas kepolisian dan Polisi Pamong Praja berjaga-jaga di sekitar aksi yang memakan waktu hingga 2 jam itu.
Mahrudin Ali Hasan, salah seorang pendemo dalam orasinya mengatakan, pihak PUPR Lamsel hendaknya memprioritaskan rekanan lokal dalam pekerjaan proyek yang disediakan oleh Dinas yang beralamat di jalan Hi. Mustafa Kemal itu.
“Banyak kami rekanan lokal tidak mendapatkan pekerjaan, dan kantor Dinas PUPR selalu menutup diri ketika hendak berkomunikasi di pihak kantor itu,” Ujar Mahrudin Alihasan dengan nada tinggi diatas pickup panggung orasi itu.
Pada aksi yang nyaris menciptakan ketegangan antara salah seorang pendemo dan Hasbi Aska, Kadis PUPR. Senada dengan Alihasan , Herman yang juga berorasi meminta pihak PUPR untuk memberi kesempatan para rekanan lokal untuk dilibatkan dalam pekerjaan proyek.
“Kami buat perusahaan, mahal-mahal tapi belum pernah mendapatkan pekerjaan,” Ujar Herman, dalam orasi singkatnya.
Sementara Syaifunaim Ayi, lebih menyoroti pada persoalan Dinas PUPR secara global.
“Banyak proyek-proyek di Lamsel yang bermasalah, misalnya jalan rusak, tapi tidak ada respon dari kadis PUPR, mundur saja, ” Ujar Syaifunaim Ayi, dengan nada berapi-api.
Sementara Kadis PUPR Lampung Selatan, Hasbi di hadapan perwakilan pendemo membantah tuduhan para pengunjuk rasa, dia menantang pihak pengunjuk rasa untuk membuktikan tuduhan itu.
“Kalau terima uang, diberikan kepada siapa, tunjukan, laporkan ke polisi,” Kata Hasbi.***