PANTAU LAMPUNG–Aphelion adalah salah satu fenomena astronomi yang menarik dan memiliki pengaruh langsung terhadap orbit Bumi dan iklim global.
Aphelion adalah titik terjauh dalam orbit Bumi dari Matahari. Setiap planet dalam tata surya memiliki dua titik ekstrim dalam orbitnya terhadap Matahari: perihelion (titik terdekat) dan aphelion (titik terjauh).
Jarak antara Bumi dan Matahari tidak selalu konstan karena orbit Bumi sedikit eksentrik (tidak sempurna elips), sehingga menjadikan perihelion dan aphelion sebagai titik yang berbeda dalam orbitnya.
Aphelion Bumi terjadi setiap tahunnya saat Bumi berada pada posisi terjauhnya dari Matahari.
Peristiwa ini terjadi sekitar pertengahan tahun, biasanya antara tanggal 2 hingga 7 Juli dalam kalender Gregorian. Pada saat ini, Bumi berjarak sekitar 152 juta kilometer dari Matahari.
Pengaruh Aphelion terhadap Bumi
Meskipun jarak Bumi dari Matahari berubah antara perihelion dan aphelion, perbedaan ini tidak memiliki dampak langsung pada musim di Bumi. Faktor utama yang menentukan musim adalah kemiringan sumbu Bumi terhadap ekliptika (garis imajiner yang menggambarkan lintasan Matahari di langit).
Radiasi Matahari
Meskipun Bumi lebih jauh dari Matahari saat aphelion, tidak ada perbedaan signifikan dalam jumlah radiasi matahari yang diterima di belahan bumi mana pun pada saat itu. Ini karena perbedaan jaraknya tidak cukup besar untuk mempengaruhi suhu global secara dramatis.
Kecepatan Orbit
Bumi bergerak lebih lambat saat berada di aphelion karena jaraknya lebih jauh dari Matahari. Ini adalah bagian dari hukum Kepler tentang orbit planet yang menyatakan bahwa planet bergerak lebih cepat saat mendekati Matahari (perihelion) dan lebih lambat saat menjauh (aphelion).
Siklus Astronomi
Aphelion adalah bagian dari siklus astronomi yang menentukan kejadian terkait posisi Bumi dalam tata surya. Pemahaman dan perhitungan perubahan jarak ini penting dalam astronomi modern untuk mengukur dan memprediksi peristiwa seperti gerhana matahari dan peristiwa astronomi lainnya.*