PANTAU LAMPUNG–Bencana alam merupakan peristiwa alam yang sering kali melanda bumi dengan kekuatan yang mengerikan, menyebabkan kerusakan yang luas dan sering kali menelan korban jiwa.
Berikut adalah empat bencana alam paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah sepanjang tahun 2000-an;
Gempa Bumi dan Tsunami di Samudra Hindia (2004)
Pada tanggal 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi dahsyat dengan kekuatan 9,1-9,3 skala Richter terjadi di lepas pantai Sumatera, Indonesia. Gempa ini menyebabkan gelombang tsunami setinggi lebih dari 30 meter yang melanda pesisir negara-negara di sekitar Samudra Hindia, termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, dan Maladewa. Lebih dari 230.000 orang tewas dalam bencana ini, menjadikannya salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern.
Topan Haiyan di Filipina (2013)
Topan Haiyan, yang dikenal sebagai Yolanda di Filipina, merupakan salah satu topan terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah. Topan ini mencapai kecepatan angin maksimum sekitar 315 km/jam dan menyebabkan gelombang badai setinggi 7-8 meter yang menghantam kota Tacloban dan sekitarnya. Lebih dari 6.000 orang tewas dan puluhan ribu lainnya kehilangan rumah dan penghidupan mereka.
Gempa Bumi dan Tsunami di Jepang (2011)
Pada tanggal 11 Maret 2011, gempa bumi dengan kekuatan 9,0 skala Richter mengguncang lepas pantai Timur Jepang, yang kemudian diikuti oleh gelombang tsunami setinggi 14-15 meter. Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah pada Pembangkit Listrik Fukushima Daiichi, menyebabkan kebocoran nuklir dan mengungsi lebih dari 340.000 orang. Lebih dari 15.000 orang tewas atau hilang akibat bencana ini.
Badai Katrina di Amerika Serikat (2005)
Badai Katrina merupakan salah satu badai paling merusak dalam sejarah Amerika Serikat. Memiliki kekuatan maksimum sebagai badai Kategori 5, Katrina menyebabkan banjir besar di New Orleans dan sekitarnya setelah tanggul-tanggul penahan air tidak mampu menahan tekanan air yang tinggi. Lebih dari 1.800 orang tewas akibat bencana ini dan kerugian materiil mencapai puluhan miliar dolar.*