PANTAU LAMPUNG- Di Kabupaten Klaten, tepatnya di Desa Karangnongko, terdapat sebuah peninggalan sejarah yang hampir terlupakan: Candi Merak. Meskipun hampir terselubung oleh kepopuleran candi-candi besar lainnya, Candi Merak memiliki cerita yang tak kalah menarik dari legenda Roro Jonggrang.
Jejak Legenda
Kisah Roro Jonggrang yang terkenal memiliki hubungan erat dengan Candi Merak. Konon, pada masa itu, Bandung Bondowoso memerintahkan pasukannya untuk membangun 1000 candi sebagai syarat untuk meminang Roro Jonggrang. Namun, usahanya selalu digagalkan oleh para pembantu Roro Jonggrang, hingga akhirnya pasukan itu menyelesaikan pembangunan candi terakhir di lokasi yang kini dikenal sebagai Candi Prambanan.
Peninggalan Sejarah
Di sekitar Desa Karangnongko, banyak ditemukan pecahan batuan andesit yang diperkirakan digunakan sebagai bahan pembangunan candi. Di dekat Candi Merak, juga terdapat Candi Karangnongko yang membuktikan keberadaan percandian Hindu pada masa yang sama dengan Candi Merak, yakni pada masa Wangsa Sanjaya.
Asal Usul Nama
Candi Merak mendapatkan namanya dari sebuah pohon Joho besar yang menjadi sarang burung Merak. Saat penemuan candi pada tahun 1925, tim pra pemugaran memberikan nama ini untuk memudahkan identifikasi. Namun, ada pula versi yang menyebut bahwa nama Merak merujuk pada kata “merak ati” dalam bahasa Jawa, yang berarti menarik hati, menggambarkan keindahan candi yang menawan.
Struktur dan Pemugaran
Candi Merak memiliki struktur yang khas, dengan bentuk bujur sangkar dan tinggi mencapai 12 meter. Proses pemugaran yang dimulai pada tahun 2007 hingga 2011 memperbaiki bagian atap dan memastikan keberlangsungan warisan sejarah ini bagi generasi mendatang.
Dengan kehadiran Candi Merak, sejarah dan legenda bersatu dalam sebuah monumen yang menyimpan cerita luar biasa dari masa lampau, menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang peradaban di tanah Jawa.***