PANTAU LAMPUNG – Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia dan salah satu situs warisan dunia versi UNESCO, akan menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak pada tanggal 23 Mei 2024, yang telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Sejarah dan Struktur Candi Borobudur
Candi Borobudur, yang eksotis dan menawan, didirikan pada abad ke-9 Masehi oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra. Penyelesaiannya dilakukan oleh putrinya, Ratu Pramudawardhani. Struktur candi berbentuk punden berundak, dengan bagian bawah yang lebar dan mengecil di puncaknya. Candi ini memiliki empat tangga batu di setiap penjuru mata angin, lebih dari 1.400 relief yang menghiasi dindingnya, dan lebih dari 500 arca Buddha berbagai bentuk dan ukuran.
Dimensi dan Luas
Candi Borobudur memiliki panjang sekitar 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi mencapai 35 meter. Situs percandian ini telah mengalami perluasan selama proses pemugaran.
Filosofi Candi Borobudur
Struktur bangunan Candi Borobudur menggambarkan tingkatan kehidupan manusia dalam filosofi Buddha, yang dibagi menjadi tiga tingkatan: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
– Kamadhatu: Tingkatan terbawah yang mewakili alam duniawi dan sifat manusia yang paling rendah.
– Rupadhatu: Tingkatan kedua yang menggambarkan alam antara, di mana manusia mulai meninggalkan sifat-sifat duniawi meski masih terikat dengan dunia.
– Arupadhatu: Tingkatan tertinggi yang mewakili pencapaian spiritual tertinggi, di mana manusia sepenuhnya meninggalkan sifat duniawi.
Relief Candi Borobudur
Dinding Candi Borobudur dihiasi dengan relief pada 2.672 panel yang memuat berbagai kisah. Relief ini dibagi menjadi empat kisah utama: Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka atau Awadana, dan Gandawyuha. Relief ini tidak hanya menggambarkan perjalanan Sang Buddha dalam menyebarkan ajarannya tetapi juga mencerminkan kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Pada tanggal 23 Mei 2024, Candi Borobudur akan menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak, menarik ribuan umat Buddha dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Perayaan ini akan menjadi momen penting untuk menyaksikan kemegahan dan kekayaan sejarah Candi Borobudur sambil merayakan nilai-nilai spiritual yang diusung oleh Waisak.***