PANTAU LAMPUNG – Kasus Pembunuhan Vina Devi Arshita Kembali Heboh di Media Sosial
Kasus pembunuhan tragis Vina Devi Arshita dan pasangannya, Muhammad Risky Ludhiana pada tahun 2016, kembali memicu perbincangan setelah dirilisnya film “Vina: Sebelum 7 Hari”, yang mengangkat kisah nyata serangan geng motor terhadap pasangan muda tersebut.
Pada 27 Agustus 2016, Vina dan Risky menjadi korban serangan brutal geng motor di Cirebon. Mereka diserang, dipukuli, dan Vina bahkan diperkosa secara bergantian sebelum akhirnya dibunuh, sementara Risky meninggal akibat pukulan.
Mereka ditemukan tewas di bawah jembatan layang di Desa Keponpongan, Kecamatan Tarun, Provinsi Cirebon. Sebelas orang diduga terlibat dalam kejadian ini, dengan delapan di antaranya ditangkap dan diadili. Tujuh dari mereka dijatuhi hukuman seumur hidup, dan satu orang yang masih di bawah umur dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.
Egi Diduga Muncul di Media Sosial
Misteri keberadaan Egi, yang diduga menjadi dalang pembunuhan Vina dan Risky, kini menjadi sorotan. Baru-baru ini, muncul akun bernama Apunk Herpe di media sosial milik pemilik akun @dhemit_is_back yang diduga adalah Egi.
Nama Apunk Erpe (Rian Prayoga) menjadi perbincangan di media sosial, dengan akun TikTok miliknya diserbu komentar dari publik.
Sementara itu, sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari, Angie Ambala, mengekspresikan kekecewaannya atas lambatnya penuntutan terhadap pelaku yang masih buron. Dia mendesak polisi untuk serius mencari Egi dan dua tersangka lainnya.
Keluarga Ikut Buka Suara
Marliana (33), adik mendiang Vina, menjelaskan bahwa motif pembunuhan itu bermula dari rasa sakit hati pelaku yang ditolak cintanya oleh Vina, yang pada saat itu sudah memiliki pacar bernama Rizky.
Marliana berharap agar film “Vina: Sebelum 7 Hari” dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kejadian sebenarnya. Dia juga meminta doa agar mendiang Vina dapat diberikan ketenangan di akhirat.
Film ini diharapkan bisa memberikan pencerahan pada kasus Vina dan mendorong polisi untuk menyelidiki kematian Vina dengan lebih serius.***