PANTAU LAMPUNG – Pengadilan Distrik Seoul Barat menggelar sidang terkait permohonan HYBE untuk mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa, yang bertujuan untuk memberhentikan CEO Min Hee-jin. Sidang berlangsung secara tertutup pada Selasa (30/04) dan berakhir setelah sekitar 30 menit.
Masa interogasi HYBE telah berakhir, dan kini perhatian tertuju pada keputusan pengadilan. Namun, biasanya diperlukan waktu tiga minggu bagi pengadilan untuk memutuskan apakah akan mengizinkan diadakannya rapat umum pemegang saham luar biasa.
CEO Min Hee-jin sebelumnya telah menanggapi permintaan HYBE dengan menolak kehadiran dalam rapat dewan yang dijadwalkan pada 30 April. HYBE, yang memiliki 80% saham ADOR, berencana untuk mengganti tim manajemen, termasuk CEO Min Hee-jin, jika rapat umum pemegang saham luar biasa disetujui.
Perselisihan internal antara HYBE dan CEO Min Hee-jin telah berlangsung selama sembilan hari, dengan berbagai masalah termasuk kontroversi terkait masa depan grup New Jeans. Meskipun ada kemungkinan pengadilan menolak permohonan izin HYBE, komunitas hukum menyatakan bahwa kemungkinan itu kecil.
Namun, HYBE telah mengajukan bukti yang mempertanyakan status CEO Min Hee-jin, yang memicu keraguan atas hak manajemen dan kualifikasi manajemennya. HYBE juga mengetahui bahwa ADOR berusaha untuk menjadi independen dari kantor pusatnya dan memulai audit.
Di sisi lain, CEO Min Hee-jin didakwa melanggar kepercayaan pada tanggal 25 April, dan dalam konferensi pers darurat, dia menyatakan kritik keras terhadap HYBE, menegaskan bahwa satu-satunya kesalahannya adalah melakukan pekerjaannya dengan benar.
Situasi perseteruan yang masih berlanjut antara HYBE dan ADOR terus menjadi sorotan, dengan banyak pihak yang mengamati perkembangan selanjutnya. Bagaimana menurut Anda mengenai perselisihan ini?***