BANDAR LAMPUNG, Pantaulampung.com – Dua siswa SMA Al Kautsar Bandar Lampung, Ahmad Revaldi dan Achmad Agung Nugroho usai mengikuti Jambore Dunia di Korea Selatan. Keduanya pun berbagi cerita dan pengalaman selama dua minggu mengikuti Jambore itu.
Bersama 1.579 Pramuka dari berbagai belahan dunia, Aldi dan Agung yang juga merupakan peserta perwakilan asal Indonesia yang baru pulang disambut kepala sekolah, guru dan para siswa dalam upacara pagi, Senin (21/8/23), di plaza sekolah setempat.
Agung dan Aldi berbagi pengalaman selama mengikuti Jambore Dunia yang dilaksanakan di Buan Gun Jeolabuk, kawasan pinggir pantai Korea Selatan. Aldi menceritakan jambore merupakan pesta bagi para anggota Pramuka. Jambore Dunia lebih kepada kegiatan kepanduan bersama dan memperkenalkan budaya masing-masing negara.
“Aktivitas yang kami ikuti banyak, diantaranya belajar menyalakan api dari ranting tanpa korek api, bikin tenda darurat, bikin simpul, dan melakukan kegiatan bersama scout dari negara lain,” kata Aldi.
Menurut dia, mereka berkumpul dengan para anggota Pramuka dari seluruh dunia memberi kesan tersendiri. Banyak diantara anggota Pramuka saling bertukar seragam, topi, dasi, dan aksesoris Pramuka lainnya.
Aldi juga menceritakan kunjungannya ke Kedutaan Besar Indonesia di Seoul, kemudian ke lokasi wisata Nami Island. “Kami juga ke Myeongdong untuk belanja baju dan menikmati street food di sana,” kata Aldi.
Gelombang Panas
Sementara, Agung menceritakan dia sempat mengalami demam di hari pertama karena gelombang panas yang melanda Korea Selatan. Suhu di siang hari mencapai 42 derajat, menyebabkan banyak peserta yang pingsan karena dehidrasi.
“Jujur, kalau saya sendiri di hari kedua sempat tumbang gara-gara siang panas banget dan kurang minum, satu hari demam. Namun, besoknya sudah sehat dan bisa aktivitas lagi,” kata Agung.
Agung mengatakan pengalaman yang paling berkesan adalah saat kegiatan Culture Day. Dimana, semua camp menampilkan makanan dan pakaian khas masing-masing daerah. “Saya memperkenalkan camilan Lampung berupa keripik kacang, keripik pisang, dan kopi Lampung,” kata Agung.
Beberapa scout dari negara Kenya, Slovenia, Australia dan Jepang mampir ke camp mereka dan mencicipi camilan khas Lampung tersebut. “Tidak semua pengunjung suka minum kopi, tetapi beberapa yang penyuka kopi bilang kopi Lampung ini enak banget,” kata Agung.
Selain itu, selempang tapis yang menjadi ciri khas kontingen asal Lampung juga menarik perhatian peserta dari berbagai negara. Selama beraktivitas, selalu ada saja scout dari negara lain yang menanyakan tentang selempang tapis tersebut.
“Setiap hari pas activity, kami pakai tapis ini, nggak boleh dilepas. Nah, hampir setiap ada saja yang menanyakan tentang tapis ini, di sana terkenal banget tapis ini. Bahkan, sering diminta tukeran, tapi tidak diizinkan oleh pembina kami karena ini ciri khas, hanya kontingen Lampung aja yang pakai tapis,” jelas Agung.
Pengalaman berkesan lainnya, kata Agung, di hari penutupan saat menonton Konser KPop yang menampilkan 19 bintang KPop di Stadion Piala Dunia Seoul. “Kami menonton konser KPop, menyaksikan KPop terkenal, seperti NCT Dream, Ive, Itzy, The Boyz dan banyak lagi. Seru banget pada malam itu,” kata dia, senang.
Sementara itu, Kepala SMA Al Kautsar Eko Anzair mengatakan prestasi yang didapat Aldi dan Agung merupakan prestasi yang luar biasa dan dapat diikuti anggota Pramuka lainnya dari Lampung mapun Indonesia.
“Mari tunjukkan prestasi-prestasi kalian, mudah-mudahan dengan prestasi Agung dan Aldi hari ini, menjadi contoh bagi adik-adik Pramuka lainnya,” kata Kepala SMA Al Kautsar Eko Anzair, sambil memakaikan selempang tapis kepada Agung dan Aldi, sebagai tanda ucapan selamat datang. (KIM)