PESAWARAN, Pantaulampung.com – Desa Batumenyan yang merupakan salah satu destinasi wisata bahari di Provinsi Lampung.
Sehingga, program DEWI PELITA dapat mengembangkan program Desa Wisata berbasis Perekonomian Lingkungan Pariwisata.
“Apalagi, Desa Batumenyan cukup dikenal oleh wisatawan sebagai sentra dan menuju ke kawasan wisata bahari Pahawang,” kata Dosen Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya,” kata Kurnia Fadila.
Hal itu dikatakan Kurnia Fadila Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya usai Pelatihan dan Pendampingan Pendirian Bank Sampah kepada Pengurus BUMDes dan Masyarakat di Desa Batumenyan, Kecamatan Telukpandan, Pesawaran pada Senin 4/8/23).
Pelatihan diikuti 20 peserta dari pengurus BUMDes Desa Batumenyan dan masyarakat desa yang berasal dari 5 dusun, yaitu Dusun Ketapang Barat, Dusun Ketapang Timur, Dusun Margodalom, Dusun Waysabu dan Dusun Ciberem.
Pelatihan dan Pendampingan tersebut merupakan Pengabdian kepada Masyarakat Kompetitif Nasional berjudul Pengembangan Ekonomi Berbasis Lingkungan Melalui Program DEWI PELITA pada BUMDes Batumenyan” dengan Ketua Kurnia Fadila, dan anggota Rico Elhando Badri, serta Joko Triloka.
Kurangnya kesadaran wisatawan dan agen wisata mengenai sampah menjadi beban bagi pengelola Desa Batumenyan sehingga dikhawatirkan mencemari lingkungan dan berdampak kepada kesehatan.
Program DEWI PELITA muncul sebagai alternatif penanganan sampah namun juga dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat desa.
Kegiatan ini, kata dia, akan berkelanjutan, ada kontinuitas tidak sekadar terputus hanya pelatihan tetapi juga akan dilakukan pendampingan.
Mulai dari pendirian pengurus bank sampah hingga pelatihan serta pendampingan pengelolaan sistem dan keuangan bank sampah.
“Kegiatan pelatihan ini terselenggara atas dukungan dari Kemdikbudristek Direktorat Perguruan Tinggi dalam kegiatan tri dharma bidang pengabdian kepada masyarakat,” kata dia.
Kaprodi Pariwisata IIB Darmajaya ini juga menjelaskan pengurus BUMDes dan masyarakat Desa Batumenyan tidak hanya diberikan pelatihan soal bank sampah dan pengelolaannya juga dilakukan pendampingan pembentukan pengurus bank sampah.
“Dengan memanfaatkan sampah melalui konsep Bank Sampah Terintergrasi (Integrated Waste Bank) diharapkan menjadi sumber perekonomian kerakyatan yang mendukung kelestarian lingkungan di Desa Wisata Batumenyan,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Desa Batumenyan, Syahruji, mengucapkan terima kasih atas kegiatan pelatihan dan pendampingan pengelolaan bank sampah di desanya.
Pihaknya sangat mengapresiasi tinggi kepada tim pengabdian masyarakat IIB Darmajaya yang telah berkenan hadir di desanya untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan bank sampah.
“Harapan kami kegiatan ini dapat berkelanjutan sehingga dapat membantu mengurangi masalah sampah di desa kami,” kata dia. (**)