TANGGAMUS, Pantaulampung.com – Medi (65), orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) diamankan aparat Bhabinkamtibmas dan aparatur pekon karena kerap membawa golok dan menebangi tiang bendera dan umbul umbul di Dusun Karangindah, Pekon Rejosari, Ulubelu, Tanggamus.
Bhabinkamtibmas Polres Tanggamus Bripka M. Manurung bersama Kepala Pekon (Kakon) Rejosari pun mengambil langkah cepat dengan membawa ODGJ tersebut ke Rumah Sakit Jiwa, Lampung.
Proses penangkapan ODGJ itu berlangsung dramatis. Sebab, pria itu melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Namun, aparat dan pamong pekon berhasil dibujuk dan setelah diberi obat yang dibawa bidan setempat.
Kapolsek Pulau Panggung, AKP Musakir, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra mengatakan, pria ODGJ tersebut diketahui bernama Medi (65), perantau dari Pulau Jawa dan tidak memiliki keluarga. “Pria itu telah diamankan dan langsung dibawa ke RSJ Lampung tadi malam,” kata AKP Musakir, Jumat (11/8/23).
Kapolsek mengungkapkan, saat membawa ODGJ itu ke RSJ, pihaknya bekerjasama dengan Kakon Rejosari, bidan desa dan Dinas Sosial. “ODGJ dititipkan di Yayasan Aulia Rahma Bandar Lampung, karena tidak memiliki keluarga. Untuk sementara biaya ditanggung Kakon Rejosari sambal menunggu proses dari Dinsos,” kata dia.
Kapolsek juga menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun Bhabinkamtibmas ODGJ tersebut sebelumnya dalam kondisi normal. Medi diketahui datang merantau dari Jawa pada tahun 1980 melalui Kotabumi. Dia berjalan kaki ke Airhitam, Lampung Barat sampai ke Rejosari.
Pada tahun itu juga, Medi membuka kebun hingga sekarang dan dia mendirikan gubuk berukuran 3 x 3 meter di Pekon Rejosari dan menjadi tempat bermukim selama ini.
“Dia (Medi) punya kebun tapi tidak diurus, sehingga untuk makan sehari-hari dia diberikan oleh tetangga. Dia sendiri mulai kambuh sakit tahun 2017 hingga sekarang,” kata AKP Musakir.
Ditanya alasan ODGJ itu menebas tiang bendera dan umbul-umbul yang ada di pekon tersebut, Medi mengaku kesal melihat warga memasang umbul-umbul malam hari. “Dia marah karena memasang bendera dan umbul-umbul malam hari, seharusnya siang hari,” kata Kapolsek.
Kapolsek berharap dengan pengobatan itu, Medi dapat sembuh seperti semula, mengingat tingkah lakuknya sangat meresahkan warga. “Dia kemana-mana selalu membawa golok. Setelah kita bawa ke RSJ untuk diobati semoga dia dapat sembuh seperti semula,” harap AKP Musakir. ***