BANDAR LAMPUNG, PL – Kenaikan tarif tol ruas Bakauheni-Terbanggibesar sebesar 67% sejak 25 Mei 2023 lalu dikeluhkan masyarakat karena dinilai terlalu drastis.
Efek dari kenaikan tarif tol itu, pengendara yang semula memanfaatkan jalan tol kini kembali memilih jalan lintas Sumatera (jalinsum) yang tak berbayar. “Naik ya naik, tapi kalau sebesar itu naiknya ya bisa bobol kantong kita,” ujar Parno, sopir truk yang biasa melintasi jalur tol Bakauheni-Terbanggibesar, saat ditemui di jalinsum Natar, Jumat (16/6/2023.
Alhasil, jalinsum pun makin padat. Tak hanya didominasi roda empat dan bus, tetapi juga kendaraan truk bertonase besar. Padahal, ujar Parno, kondisi jalan tol juga tidak begitu baik karena di beberapa tempat bergelombang. “Kalau mau diperbaiki tapi dinaikkan dulu, berarti perbaikan jalan menunggu uang dari sopir,” ujarnya.
Pengemudi lain juga mengeluh karena sekarang ada perbaikan jembatan di Tegineneng. Pengemudi diimbau lewat tol untuk menghindari kemacetan di jembatan karena dari dua jembatan kembar itu hanya satu yang dioperasikan. “Kami diimbau masuk pintu tol Natar kalau mau ke Metro atau Lampung Tengah, tapi tarifnya naik banyak,” ujar Anto yang biasa melintasi jembatan Tegineneng.
Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, Kamis, menerima kunjungan manajemen PT Hutama Karya (HK) Kantor Pusat dan Cabang Lampung menindaklanjuti keluhan masyarakat mengenai kenaikan tarif tol ruas Bakauheni-Terbanggi (Bakter).
Tetapi, tak ada pembicaraan kemungkinan tarif tol bakal diturunkan. Mingrum Gumay hanya menyampaikan bahwa kenaikan tol harus diimbangi dengan peningkatan layanan dan infrastruktur baik di dalam tol maupun di luar pintu tol. “Saya ingin adanya perbaikan terutama pada rest area dan lampu penerangannya, agar perubahan ini dapat dirasakan langsung oleh pengguna tol itu sendiri, kemudian jalan jalan yang bergelombang tersebut segera ditindaklanjuti ini juga dalam rangka menekan angka kecelakaan di lajur jalan tol,” katanya.
Mingrum juga mengatakan bahwa program HK untuk masyarakat harus berkolaborasi dengan program pemerintah daerah sehingga asas manfaatnya dapat dirasakan sesuai dan tepat sasaran.
“Saya mendorong HK untuk fokus terhadap program pendidikan,kesehatan dan UMKM, agar kehadiran HK juga memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Lampung,” lanjutnya.
Terakhir, Mingrum juga meminta HK untuk menjelaskan secara rinci mengapa kenaikan tol tarif tersebut harus dilakukan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait hal tersebut.
Sementara, Intan Zania, Vice President (VP) Hutama Karya menyebutkan kenaikan tarif tol merupakan kajian yang sudah dilakukan kemudian bersama pemerintah juga sudah disetujui untuk dilaksanakan.
“Sudah ada kajiannya kenapa harus naik dan besarannya juga ada pertimbangnnya sebagai upaya peningkatan layanan dan pemeliharaan infrastruktur bagi pengguna jalan tol,” katanya. (*/ant)