LAMPUNG TIMUR, PL– Setelah buron akibat terjerat kasus koropsi Dana Desa (DD) 2019, kabur pula istri dan anak Edi Santoso, Kepala Desa Beraja Sakti, kecamatan Way Jepara, kabupaten Lampung Timur.
Rumah Edi Santoso tampak sudah tak lagi berpenghuni. Pintunya terkunci dengan halaman rumah papan yang telah berumput pada Senin, 6 Maret 2023.
“Sudah lama mas rumah itu tutup. Istri dan anaknya pergi entah kemana,” ujar tetangganya.
Sejumlah warga mengatakan, sejak ditetapkan tersangka korupsi dan DPO dua bulan lalu. Istri dan dua anak oknum kades’ nakal’ itu ikut menghilang.
Warga menduga jika keluarga oknum kades tersebut pulang kerumah orang tuanya di desa Beraja Gembilang, kecamatan Beraja Selebah.
“Mungkin pulang ke rumah orang tuanya,” ungkap tetangga.
Sejak ditetapkan tersangka sebagai tersangka dan DPO dua bulan lalu, tim tidak pidana korupsi (Tipikor) Satriskerip polres Lampung Timur terus memburu oknum kades yang mengisi DD 2019 ratusan juta itu.
Petugas telah mengimbau agar kades itu menyerahkan diri karena sampai kapanpun kasus ini terus berjalan dan tersangka terus diburu.
“Sebaiknya menyerahkan diri,” tegas Iptu Hendra Abdurrahman, Kanit Tipikor.
Selain terjerat kasus koropsi DD, kades Edi Santoso juga dilaporkan warga atas dugaan menjual tanah desa senilai ratusan juta.
Kini, kasus tersebut sedang disidik dan petugas selain telah memeriksa pelapor dan saksi, juga telah mengecek lahan yang diduga dijual oknum kades tersebut.
“Kasus ini telah berjalan. Saya sudah lima kali diminta keterangan termasuk para saksi,” ujar ALB Sumardiyanyo, mantan sekdes sebagai pelapor.
Mantan sekdes era 1968 itu mengatakan, meskipun kades mereka saat ini masih buron, namun kasus dugaan menjual lahan pertanian milik desa itu terus berlanjut dan ada tersangkanya.
“Kami berharap kasus jual tanah desa ini tidak dipetiskan.dan harus ada tersangka, karena lahan itu milik desa atau masyarakat,” tegas Sumardiyanto.
Sementara itu, Heri Antoni, salah satu Kabid dinas PMD Lampung Timur mengatakan, agar pemerintahan desa dan pelayanan masyarakat terus berjalan. Bupati M. Dawam Raharjo sendiri telah menunjuk salah satu pelaksana tugas (Plt) kepala desa tersebut.
“Sudah ada Plt. Kami berharap roda pemerintahan dan pelayanan tak terganggu,” pungkas Heri.
(Asir)