PESAWARAN, PL– Kabupaten Pesawaran menggelar perhelatan Mural Competition 2022 di Museum Transmigrasi, Gedung Tataan, Pesawaran, Provinsi Lampung, 6 Agustus 2022.
Kegiatan yang mengusung tema “Pesawaran Bumi Wisata sejuta Pesona” ini diikuti oleh seniman mural dari berbagai kabupaten/kota, antara lain Bandar Lampung, Lampung Selatan, Kota Metro, Tanggamus dan Lampung Tengah.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran Hendri Perdopo selaku koordinator Mural Competition 2022 mengatakan, perhelatan ini merupakan rangkaian kegiatan hari jadi Kabupaten Pesawaran yang ke 15 tahun.
Puluhan seniman mural mengeksekusi dinding yang ada di Museum Transmigrasi Provinsi Lampung dengan materi gambar obyek wisata sejuta pesona di pesawaran.
“Tujuannya agar Museum Transmigrasi Provinsi Lampung sebagai Point Of Intrest wisata budaya dan sejarah yang selalu di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun internasional.
Lukisan Mural dengan media dinding saat ini lagi trend dikalangan perupa muda di Provinsi Lampung. Pengertian mural yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Murus” yang berarti dinding. Secara luas pengertian mural adalah menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen.
Pengamat seni rupa dan kuraor seni rupa Lampung David mengatakan, di beberapa kota besar lukisan mural sering kita jumpai dengan berbagai obyek dan pesan-pesan moral yang disampaikan oleh senimannya. Mulai dari ekspose wisata hingga sosial budaya dengan tujuan menjadi photobooth.
Diharapkan mural yang bakal ada di Museum Trasmigrasi Provinsi Lampung ini instagramable dan menjadi buruan kaum muda yang berkunjung sehingga diabadikan dalam foto selfi atau welfi yang muaranya menjadi branding bagi museum.
David menambahkan kini mural juga menjadi salah satu pilihan untuk mempercantik interior.
“Bahkan kini mural juga menjadi daya tarik tersendiri sebagai spot foto yang menarik. Tidak heran jika kini banyak sekali cafe, restoran, hotel, apartemen hingga rumah menggunakan lukisan dinding atau mural sebagai Point of View dari sebuah ruangan,” ujar David yang sering didaulat Galeri Nasional Indonesia untuk mengkuratori pameran seni lukis regional maupun nasional.
Mural menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang ke cafe atau resto bahkan tempat – tempat wisata, tentunya mural yang dibuat disesuaikan dengan selera, konsep tempatnya sendiri hingga menjadi media branding secara tidak langsung.
(*)