PANTAU LAMPUNG– Warga Kelurahan Pringsewu Selatan dikejutkan dengan peristiwa memilukan pada Selasa (9/12/2025) pagi. Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia dalam posisi tertelungkup di saluran irigasi yang berada tidak jauh dari permukiman warga. Korban diketahui bernama Sakiman, berusia 84 tahun, warga RT 003 RW 002, yang sehari-hari dikenal kerap mengecek kolam miliknya pada malam hari.
Hilang Semalaman, Pencarian Berujung Duka
Kejadian ini bermula ketika Sakiman keluar rumah pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB. Biasanya, ia hanya sebentar berada di luar rumah untuk mengecek kolam, namun hingga pukul 20.00 WIB korban belum kembali. Keluarga yang khawatir kemudian melakukan pencarian hingga larut malam.
“Dari jam tujuh keluar, sampai jam satu malam masih belum ketemu. Kami panik dan mencari ke sekitar rumah serta gang-gang terdekat,” ujar salah satu anggota keluarga dengan suara bergetar. Upaya pencarian semalaman tidak membuahkan hasil, menimbulkan kecemasan bagi keluarga dan tetangga.
Warga Temukan Korban Saat Bersih-Bersih Halaman
Keesokan paginya, sekitar pukul 06.00 WIB, Asep Saefudin, seorang penghuni kos di dekat lokasi kejadian, sedang membersihkan halaman rumah. Saat itu, ia melihat sesosok pria tertelungkup di selokan di samping kolam.
“Waktu bersih-bersih, saya lihat ada laki-laki tertelungkup di selokan. Saya langsung lapor ke ketua RW,” kata Asep. Ketua RW, Agus Riyanto, bersama beberapa warga segera memeriksa kondisi korban. Saat disentuh, tubuh korban sudah kaku, menandakan bahwa Sakiman meninggal sebelum bantuan tiba.
Polisi Turun Tangan, Tidak Ada Tanda Kekerasan
Polsek Pringsewu Kota melalui AKP Ramon Zamora menjelaskan, pihak kepolisian langsung melakukan koordinasi dengan tim Inafis Satreskrim Polres Pringsewu serta tenaga medis Puskesmas Pringsewu. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya beberapa luka pada tubuh korban, namun luka itu diduga bukan akibat penganiayaan, melainkan karena benturan dengan batu-batuan dasar selokan saat terjatuh.
“Dari analisis medis, korban diperkirakan telah meninggal 3–8 jam sebelum ditemukan,” jelas AKP Ramon.
Diduga Terpeleset di Jalan Licin Saat Hujan Gerimis
Berdasarkan keterangan keluarga, korban memang rutin keluar malam untuk mengecek kolamnya yang berjarak sekitar 150 meter dari rumah. Pada malam kejadian, cuaca sedang gerimis, jalan menuju selokan licin, dan penerangan minim. Polisi menduga korban terpeleset dan jatuh ke saluran air saat berjalan sendirian.
“Jalan licin, gerimis, dan minim penerangan membuat risiko terpeleset sangat tinggi, terutama bagi orang lanjut usia seperti korban,” kata AKP Ramon.
Keluarga Menolak Autopsi, Korban Dimakamkan
Pihak keluarga memutuskan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jasad Sakiman kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
“Pihak keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Fokus mereka saat ini adalah pemakaman dan doa untuk almarhum,” tegas AKP Ramon.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama bagi lansia yang sering beraktivitas di malam hari. Kondisi cuaca buruk, jalan licin, dan minimnya penerangan merupakan faktor risiko yang harus diwaspadai. Kejadian ini juga menekankan pentingnya saling mengingatkan tetangga dan keluarga untuk menjaga keselamatan, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.***











