PANTAU LAMPUNG– Warga Dusun 6 Hampatoh, Pekon Pekonbalak, Wonosobo, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki paruh baya di sebuah gubuk kebun, Selasa (11/11/2025). Evakuasi jenazah yang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Tanggamus bersama Polsek Wonosobo menjadi momen dramatis karena medan yang terjal dan jarak yang harus ditempuh hingga lima kilometer menuju titik penjemputan ambulans.
Kasi Humas Polres Tanggamus, Iptu Primadona Laila, S.H., menjelaskan bahwa korban bernama Bastami (70), warga Pekon Tanjung Kurung, Kecamatan Wonosobo. “Proses evakuasi dilakukan dengan cara ditandu sejauh sekitar 5 kilometer melalui jalur berbukit dan terjal hingga ke titik penjemputan ambulans Pekon, sebelum akhirnya jenazah dibawa ke rumah duka,” ujarnya mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., Rabu 12 November 2025.
Penemuan mayat ini berawal dari Ferdinan (27), cucu korban, yang datang ke gubuk untuk mengantarkan tangki semprot pesanan sang kakek. Namun setibanya di lokasi, suasana tampak sepi dan mencurigakan. Ferdinan pun melihat dari jendela dan mendapati kakeknya telah terbaring tak bernyawa di tempat tidur. Melihat hal tersebut, Ferdinan segera menghubungi ayahnya, Abdullah (41), sekaligus menantu korban, dan keduanya melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Pekon Tanjung Kurung, yang kemudian diteruskan ke Polsek Wonosobo.
Di lokasi kejadian, Tim Inafis turut mengamankan sejumlah barang milik korban, termasuk celana training berwarna hitam berlis hijau yang dikenakan Bastami dan sebuah handphone. Hasil pemeriksaan awal di lokasi menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kondisi jasad korban yang mulai membengkak dan mengeluarkan bau menyengat diperkirakan telah meninggal sekitar tiga hari. Dugaan sementara, korban meninggal dunia karena penyakit, mengingat riwayat kesehatan yang dimilikinya sebagaimana disampaikan pihak keluarga.
Lebih lanjut, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan. Untuk memastikan prosedur berjalan sesuai ketentuan dan memberikan penghormatan terakhir, Bhabinkamtibmas bersama aparatur pekon melakukan takziah ke rumah duka serta memastikan seluruh administrasi terkait penolakan autopsi telah dilengkapi.
Evakuasi ini menegaskan dedikasi Tim Inafis Polres Tanggamus yang bekerja keras menghadapi medan sulit demi memastikan korban bisa diurus dengan baik dan mendapatkan penghormatan terakhir layaknya warga yang meninggal secara wajar. Warga setempat menyampaikan apresiasi atas kerja cepat aparat kepolisian dan dukungan dari masyarakat dalam proses evakuasi yang berlangsung penuh kehati-hatian dan tertib.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap lansia, terutama yang tinggal sendirian atau memiliki riwayat penyakit, agar masyarakat sekitar dan keluarga lebih aktif melakukan pendampingan dan pemeriksaan kesehatan rutin.***












