PANTAU LAMPUNG— Pemerintah Provinsi Lampung menjalin kolaborasi strategis bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Republik Indonesia dalam Forum Komunikasi MBG: Strategi Komunikasi Berbasis Isu Krisis, yang digelar di Balai Keratun, Lantai 3 Kantor Gubernur Lampung, Jumat (17/10/2025). Forum ini menjadi momen penting untuk menyelaraskan strategi komunikasi publik dalam mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi agenda strategis nasional.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Direktur Komunikasi Publik Kemenkomdigi, Marroli J. Indarto, dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo. Forum ini diikuti oleh perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika, Satgas MBG, serta Satgas Stunting dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, baik secara luring maupun daring.
Marroli J. Indarto menegaskan, program MBG memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan anak-anak sekolah di Indonesia. “Dulu, hampir setengah siswa berangkat sekolah tanpa sarapan sehingga sulit berkonsentrasi. Sekarang, jutaan siswa mendapatkan gizi seimbang dengan protein dan karbohidrat cukup. Program ini harus sukses, tidak ada kata mundur,” ujarnya. Ia menambahkan, program MBG tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga memberikan ketenangan bagi orang tua karena kebutuhan gizi anaknya terpenuhi.
Forum ini juga menjadi ajang pembahasan penting mengenai strategi komunikasi publik di era digital, khususnya dalam menghadapi isu dan informasi negatif terkait pelaksanaan program MBG. Menurut Marroli, tantangan komunikasi publik saat ini membutuhkan pendekatan adaptif dan kolaboratif. “Informasi negatif cepat tersebar, tapi informasi positif bisa menjangkau lebih luas jika relevan dengan kehidupan masyarakat. Pesan positif soal MBG harus terus digaungkan, tidak hanya di media sosial, tetapi juga melalui percakapan sehari-hari, seperti grup WhatsApp,” jelasnya.
Dalam forum tersebut, Kemenkomdigi juga memperkenalkan panduan komunikasi publik yang dirancang agar seluruh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, selaras dalam menyampaikan pesan program nasional. Panduan ini diharapkan menjadi alat efektif untuk menangani isu krisis dengan cepat, tepat, dan menenangkan publik.
Sementara itu, Ganjar Jationo menekankan bahwa keberhasilan komunikasi publik tidak hanya tentang menyebarkan informasi, tetapi juga bagaimana meramu pesan yang kredibel, sederhana, dan relevan. “Forum ini mempertemukan dinas kominfo, satgas MBG, dan satgas stunting dari seluruh kabupaten/kota. Ini kesempatan bagus untuk menyamakan persepsi agar pesan pemerintah tersampaikan dengan tepat,” ujar Ganjar. Ia juga menekankan pentingnya kehadiran pejabat publik dalam memberi informasi resmi saat terjadi krisis, seperti bencana atau pandemi, untuk mencegah spekulasi yang dapat memicu kebingungan masyarakat.
Selain sesi pemaparan, forum ini juga menampilkan diskusi panel dengan dua narasumber praktisi komunikasi, Jojo S. Nugroho dan Fardila Astari, dengan moderator Muhammad Aprizal Arsyita, Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfotik Provinsi Lampung. Diskusi ini membahas praktik terbaik dalam menyampaikan pesan program nasional, pengelolaan isu krisis, hingga penggunaan teknologi digital untuk memperluas jangkauan informasi.
Forum Komunikasi MBG di Lampung diharapkan menjadi langkah awal penguatan strategi komunikasi publik daerah. Dengan koordinasi yang lebih solid antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, pesan positif program MBG diharapkan tersampaikan secara efektif sehingga program nasional ini dapat terus berjalan dengan dukungan luas dari masyarakat.***