PANTAU LAMPUNG- Lapas Kalianda kembali mencuri perhatian publik dengan keberhasilannya menggelar panen ubi mantang dalam skala besar pada Selasa (16/9). Kegiatan yang berlangsung di kebun pertanian luar lapas ini bukan hanya sekadar panen biasa, tetapi juga menjadi bukti nyata keseriusan Lapas Kalianda mendukung program ketahanan pangan nasional yang saat ini gencar dijalankan pemerintah.
Acara panen ini dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Kalianda, Beni Nurrahman, beserta jajaran pejabat Lapas yang turut menyaksikan hasil kerja keras para warga binaan. Di sela-sela panen, Beni menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian penting dari kebijakan Kementerian Hukum dan HAM, khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, untuk menjadikan lembaga pemasyarakatan sebagai garda terdepan dalam kemandirian pangan.
“Panen ubi mantang ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah wujud nyata bahwa Lapas Kalianda mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas dan menjadi contoh ketahanan pangan yang dapat diandalkan. Kami ingin terus mengembangkan program ini agar lapas kami bisa mandiri dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Beni dengan penuh optimisme.
Yang membuat acara panen kali ini semakin menarik, hasil produksi ubi mantang langsung mendapat respons positif dari pihak pendor atau mitra pembeli. Dukungan pasar ini memberikan harapan besar bahwa kegiatan pertanian di Lapas Kalianda tidak hanya berhenti di lahan sendiri, tetapi juga mampu menembus jalur distribusi yang lebih luas. Kerja sama strategis ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi, menciptakan kesinambungan, dan memperluas jangkauan program pertanian yang dikelola lapas.
Selain menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan, program pertanian ini juga berfungsi sebagai sarana pembinaan bagi para warga binaan. Mereka dilibatkan secara aktif mulai dari proses pembibitan, perawatan, hingga panen, sehingga mendapatkan keterampilan bertani yang dapat menjadi bekal penting ketika kembali ke masyarakat. Dengan pengalaman langsung di lapangan, para warga binaan diharapkan mampu memulai usaha pertanian sendiri atau bergabung dalam sektor agribisnis yang terus berkembang.
Potensi ekonomi dari hasil panen ubi mantang pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Ubi mantang dikenal sebagai komoditas pangan yang memiliki permintaan tinggi di pasar lokal maupun nasional. Kandungan gizi yang melimpah, cita rasa manis alami, dan kemudahan pengolahan menjadikan ubi ini favorit bagi berbagai industri kuliner, mulai dari camilan, kue, hingga bahan baku makanan sehat. Lapas Kalianda menargetkan bahwa ke depan, produksi ini bisa diperluas dengan sistem tanam berkelanjutan dan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen.
Program berkelanjutan yang digagas Lapas Kalianda juga membuka peluang bagi kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun komunitas petani setempat. Sinergi ini diyakini akan mempercepat terwujudnya lapas produktif yang tidak hanya mandiri, tetapi juga berperan sebagai pusat pelatihan dan percontohan pertanian berbasis pembinaan warga binaan.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Lapas Kalianda optimis dapat menjadi pelopor lapas produktif di Indonesia. Kesuksesan panen ubi mantang kali ini menjadi bukti bahwa lembaga pemasyarakatan mampu berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.***