PANTAU LAMPUNG – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat timnya bertandang ke Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025).
Disaksikan lebih dari 6.700 penonton, atmosfer yang megah dan fasilitas stadion yang memadai membuat pelatih asal Portugal itu kagum sekaligus emosional. Hasil imbang 1-1 melawan tuan rumah Bhayangkara Presisi Lampung FC menjadi tambahan manis dari kunjungan perdananya ke Bumi Ruwa Jurai.
Namun, rasa kagum itu justru memantik kembali kenangan frustasi Bernardo pada laga perdana PSM Makassar di Super League musim 2025/2026, saat ditahan imbang Persijap Jepara di Stadion B.J. Habibie, Pare-Pare, (8/8/2025).
“Saya sedikit frustasi ketika kembali ke Pare-Pare. Kita banyak suporter, tapi setengah dari stadion kosong,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Atmosfer Penuh vs Stadion Kosong
Tavares menegaskan, dukungan penuh penonton sangat menentukan hasil pertandingan. Ia mencontohkan momen kontroversial saat laga di Lampung, ketika Bhayangkara mendapat hadiah penalti pada menit 55.
Menurutnya, keputusan wasit bisa dipengaruhi oleh tekanan atmosfer stadion.
“Kalau pertandingan seperti di Pare-Pare, stadion kosong, tidak ada teriakan ‘penalti, penalti, penalti’, wasit mungkin tidak akan memberikan penalti,” ujarnya lugas.
Bernardo mengaku terkejut dengan dukungan publik Lampung yang memadati Sumpah Pemuda. Padahal, Bhayangkara dikenal sebagai klub besar yang pernah juara, namun kerap disebut minim basis suporter.
“Sebelumnya saya dengar Bhayangkara tim besar tapi tidak punya suporter, tapi hari ini saya terkejut karena stadion full,” katanya.
Kenangan Emas Musim 2023
Obrolan pun membawanya pada momen bersejarah dua musim lalu. Bernardo kembali teringat saat PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia pada 2023, mengakhiri penantian panjang selama 23 tahun.
“Saya masih ingat bagaimana semua orang di Sulawesi sangat antusias datang ke stadion. Atmosfer itu luar biasa, mendorong kami jadi juara,” kenangnya penuh semangat.
Kini, Bernardo berharap PSM bisa kembali meraih kejayaan, asalkan dukungan suporter hadir penuh di stadion, bukan hanya lewat layar kaca.***