PANTAU LAMPUNG — Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan pesan kuat kepada para pemuda Indonesia dalam Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) KNPI 2025. Dalam forum strategis yang digelar di Aula Jayang Tingang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ia menekankan bahwa KNPI harus mengambil peran nyata dalam pemberdayaan UMKM dan petani desa, bukan sekadar menjadi alat politik.
“Anak muda sedang mencari kesempatan dan lompatan. Dulu saya dua periode di KNPI Lampung, jadi saya paham medan ini. Sekarang saatnya pemuda terjun langsung bantu desa,” tegas Mirza dalam sesinya, Jumat (4/7).
Mirza menyoroti perubahan arah kebijakan pembangunan nasional yang kini bersifat bottom-up, dimulai dari desa dan akar rumput. Ia menyebut kebijakan Presiden Prabowo yang mengalirkan dana dari bawah adalah peluang besar bagi pemuda untuk ambil peran strategis.
UMKM dan Petani: Lahan Subur untuk Peran Nyata Pemuda
Gubernur Mirza mencontohkan transformasi sektor pertanian dengan naiknya harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, menghasilkan perputaran dana hampir Rp6 triliun dari desa. Teknologi seperti dryer dan smart farming kini digunakan para petani, dan menurutnya, ruang peran pemuda sangat terbuka dalam hal edukasi dan pendampingan teknologi.
“Teknologi ini tidak bisa dipelajari sendiri. KNPI harus hadir di tengah petani dan UMKM, jadi jembatan kemajuan,” ujarnya.
Ia juga mengangkat realitas demografi UMKM di Lampung, di mana 70 persen pelakunya berusia di atas 45 tahun. Di sinilah pemuda bisa mengisi kekosongan digitalisasi dan pelatihan berbasis kebutuhan lokal.
“Di desa banyak emak-emak yang waktunya ada tapi belum tahu cara go digital. Nah, KNPI harus bantu,” tambahnya.
KNPI Diminta Jadi Wadah Produktif, Bukan Sekadar Tempat Berhimpun
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP KNPI Ryano Panjaitan menekankan pentingnya mengarahkan bonus demografi ke sektor konkret seperti UMKM, teknologi, dan inovasi.
“KNPI bukan tempat numpang nama. Kita ingin setiap anggota yang bergabung, hidupnya meningkat, kapasitasnya berkembang,” tegas Ryano.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengingatkan bahwa kecerdasan intelektual saja tidak cukup.
“Pemuda harus punya mindset, attitude, dan karakter yang kuat. Kalau nggak, ya tersingkir di era disrupsi,” tandasnya.
Lebih dari 200 Peserta, Komitmen untuk Indonesia Emas 2045
Rapimpurnas KNPI 2025 yang mengusung tema “Transformasi Pemuda untuk Indonesia Emas 2045” dihadiri lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia. Forum ini menjadi ruang penting membangun sinergi lintas daerah, lintas sektor, dan lintas generasi.
Turut hadir dalam forum ini tokoh-tokoh nasional seperti:
- Rahayu Saraswati Dhirakaya Joyohadikusumo (Ketua Komisi VII DPR RI)
- Prof. Fauzan (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)
- Todotua Pasaribu (Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi)
Rapimpurnas KNPI 2025 menegaskan kembali bahwa pemuda bukan hanya agen perubahan, tapi penggerak utama kemajuan bangsa, terutama dari titik terdepan: desa dan UMKM.***