PANTAU LAMPUNG— Di tengah guyuran hujan yang membasahi Kota Tapis Berseri, semangat pecinta bola justru semakin hangat. Kelompok suporter SIKAMBARA resmi melakukan silaturahmi dan audiensi bersama pengurus Asprov PSSI Lampung dan Legenda PSBL di Aula Stadion Pahoman, Selasa sore.
Audiensi tersebut dihadiri oleh Yoga Swara, Wakil Ketua Umum Bidang Kompetisi Asprov PSSI Lampung, dan May Rahman, eks pemain legendaris PSBL. Dari pihak SIKAMBARA hadir sang pembina, Junaedi, didampingi juru bicara Dero, serta pengurus Galih dan Yusuf.
SIKAMBARA: Suara Rakyat Lampung untuk Sepakbola yang Lebih Besar
Dalam pernyataannya, Om Jun — sapaan akrab Junaedi — menegaskan bahwa lahirnya SIKAMBARA adalah bentuk dukungan nyata rakyat Lampung terhadap Gubernur RMD yang sukses membawa klub Liga 1, BPL FC, bermarkas di Lampung.
“Kita ini pecinta bola. Jadi pas tahu BPL FC bakal jadi klub Liga 1 yang bermarkas di sini, kita langsung gas bikin gerakan suporter yang solid, dewasa, dan positif,” ujar Om Jun.
Ia juga memastikan SIKAMBARA akan berdiri sebagai suporter yang bukan hanya meriah di tribun, tapi juga mendorong atmosfer sepakbola yang sportif dan edukatif.
Asprov PSSI: Suporter Keren, Sepakbola Lampung Kian Keren
Menanggapi hal ini, Yoga Swara mengapresiasi penuh dukungan yang datang dari SIKAMBARA. Menurutnya, inilah semangat yang memang diharapkan oleh Gubernur RMD—bukan hanya klub Liga 1 yang hadir, tapi juga semangat publik yang menyala.
“Ini valid! Rakyat excited, semangatnya hidup lagi. Kita pernah punya memori klub level atas di Lampung. Sekarang waktunya kita hidupkan kembali,” ujarnya.
Yoga juga membocorkan bahwa infrastruktur untuk BPL FC terus dipersiapkan sesuai standar Liga 1, dan dalam waktu dekat, Asprov PSSI juga akan meluncurkan kompetisi usia dini secara rutin untuk cetak bibit muda Lampung.
Legenda PSBL: “Teruskan! Tapi Jangan Merugikan Tim”
Sementara itu, May Rahman, legenda hidup PSBL, memberi dukungan penuh pada inisiatif SIKAMBARA. Ia berharap energi positif ini tetap mengalir tapi tetap mengedepankan etika dan tidak mencederai semangat tim.
“Ini keren. Tinggal dijaga aja supaya tetap suportif dan enggak merugikan. Bikin bangga kalau masyarakat bisa bersatu kayak gini,” katanya.
Momen Penutup yang Bermakna
Pertemuan ini ditutup dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata dari SIKAMBARA berupa jersey bertuliskan nama Yoga Swara dan topi khas suporter mereka. Momen kecil, tapi penuh makna besar untuk sepakbola Lampung yang mulai bangkit dan menggeliat.***