PANTAU LAMPUNG— Harga emas global dan domestik kembali menguat di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi dunia, potensi inflasi tinggi, dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat.
🌍 Pasar Global: Emas Melesat di Atas USD 3.300
Di bursa internasional, harga spot emas melonjak 1,1% menjadi USD 3.337,42 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup di USD 3.349,80 per ons — mencerminkan kepercayaan pasar terhadap emas sebagai safe haven.
“Saat belanja pemerintah AS melonjak, kekhawatiran inflasi meningkat. Investor cenderung melirik emas sebagai pelindung nilai,” ujar John T. Morgan, analis FutureGold Analytics.
Kenaikan ini didorong oleh pengesahan stimulus fiskal besar-besaran oleh Senat AS serta meningkatnya ketegangan geopolitik di beberapa kawasan strategis dunia.
🇮🇩 Harga Emas Lokal: Antam, UBS, dan Galeri24 Ikut Menguat
Di pasar Indonesia, harga emas batangan Antam naik sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 1.901.000 per gram, mendekati level tertinggi sepanjang masa. Pegadaian juga mencatat kenaikan pada emas:
Produk Emas | Harga Hari Ini | Kenaikan |
---|---|---|
Antam | Rp 1.901.000 | +Rp 5.000 |
UBS (Pegadaian) | Rp 1.894.000 | +Rp 26.000 |
Galeri24 | Rp 1.874.000 | +Rp 16.000 |
Penguatan harga emas lokal turut dipengaruhi oleh kurs rupiah terhadap dolar AS, serta arah kebijakan moneter Bank Indonesia.
📈 Faktor Pendorong Kenaikan Emas:
- 💵 Stimulus fiskal AS: RUU belanja besar memicu kekhawatiran inflasi global.
- 🌍 Ketidakpastian geopolitik: Konflik dan krisis kawasan dorong permintaan aset aman.
- 📉 Ekspektasi suku bunga turun: Biaya peluang menyimpan emas semakin rendah.
🔎 Proyeksi & Rekomendasi: Tetap Waspada di Tengah Kenaikan
Analis memperkirakan tren bullish harga emas akan berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah. Namun, investor disarankan menerapkan strategi beli bertahap (cost averaging) untuk menghindari risiko beli di harga puncak.
Bagi pelaku industri seperti perhiasan dan manufaktur, pengadaan bahan baku sebaiknya dilakukan bertahap untuk menjaga efisiensi produksi.
“Emas tetap menjadi fondasi penting dalam portofolio, khususnya saat pasar global tidak pasti,” tulis laporan harian Pantau Finance.***