PANTAU LAMPUNG — Guna memastikan keamanan dan kelancaran ajang internasional Krui Pro WSL 2025, Kepolisian Daerah Lampung bersama Tim Risk Assessment Baharkam Mabes Polri menggelar penilaian risiko di Pantai Tanjung Setia, salah satu spot selancar terbaik dunia di Kabupaten Pesisir Barat.
Peninjauan ini dipimpin Kombes Pol Sigit Haryono, Auditor Sispam Obvitnas Madya TK III Baharkam Polri, didampingi tim auditor dari Mabes Polri dan personel Obvitnas Polda Lampung. Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup enam aspek vital, yaitu infrastruktur, kesehatan, keamanan, keselamatan, risiko kriminalitas, dan media informasi.
“Risk assessment ini bagian dari komitmen kami dalam menjamin keamanan event kelas dunia. Setiap potensi gangguan, dari cuaca ekstrem hingga tindakan kriminal, kami antisipasi sedini mungkin,” ungkap Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Kabid Humas Polda Lampung.
Dari segi infrastruktur, tim mengecek akses jalan utama, area parkir, dan jalur evakuasi. Sementara dari sisi kesehatan, panitia diminta menyiapkan fasilitas kegawatdaruratan medis yang memadai.
Tidak hanya itu, tim juga mengevaluasi kemungkinan gangguan berdasarkan pengalaman Krui Pro sebelumnya, termasuk sistem pengamanan terhadap potensi bencana alam dan aksi sabotase. Polda juga menekankan pentingnya keberadaan informasi yang mudah diakses oleh peserta dan pengunjung.
“Kami pastikan setiap sudut lokasi dilengkapi rambu petunjuk, komunikasi cepat, serta pengamanan terpadu. Semua demi kenyamanan dan keselamatan seluruh pihak,” tambah Yuyun.
Kegiatan ini turut melibatkan Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana, Kadis Pariwisata Pesisir Barat I Nyoman Setiawan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, serta panitia lokal dan perwakilan Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI).
Polda Lampung menyatakan dukungan penuh terhadap Krui Pro 2025, sebagai event sport tourism unggulan yang tidak hanya mengharumkan nama Lampung, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung olahraga air internasional.***