PANTAU LAMPUNG – Seiring menguatnya dukungan dari berbagai tokoh senior Lampung terhadap H. Faisol Djausal sebagai calon Ketua KONI Provinsi Lampung, sejumlah suara kritis mulai bermunculan. Salah satunya datang dari aktivis dan Ketua LSM Pro Rakyat Lampung, Aqrobin.AM, yang menilai langkah tersebut perlu dikaji ulang demi keberlangsungan regenerasi kepemimpinan di dunia olahraga.
Tokoh-tokoh seperti Alzier Dianis Thabrani, Abdullah Fajri Auli, hingga Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, disebut mendukung ayah dari Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal itu untuk menduduki jabatan strategis KONI Lampung.
Namun menurut Aqrobin, niat baik itu sebaiknya diarahkan pada peran strategis lain yang lebih relevan dan bijaksana.
“Ayah H. Faisol Djausal lebih tepat menjadi penasihat. Biarlah beliau memberi dukungan moral dan nasihat untuk putranya sebagai gubernur, bukan kembali terlibat di garis depan kepengurusan KONI,” tegas Aqrobin, Sabtu (10/5/2025).
Aqrobin berpendapat bahwa usia dan pengalaman H. Faisol Djausal sangat berharga sebagai pembimbing, bukan sebagai pelaksana teknis di organisasi olahraga.
“Sudah waktunya beliau menikmati masa tua dengan damai, sambil menyaksikan kiprah anaknya membawa Lampung ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Aqrobin bahkan menyebut sejumlah tokoh muda yang masih memiliki hubungan dekat dengan H. Faisol dan dianggap layak memimpin KONI, seperti Thomas Amirico, Wahrul Fauzi Silalahi, dan Hasanuddin (Jo).
“Kalau memang ingin membawa keluarga besar beliau ke dalam kepemimpinan KONI, masih banyak sosok muda berkapasitas yang siap didampingi dan dibimbing. Dengan begitu, roda organisasi bisa bergerak lebih dinamis dan sesuai kebutuhan zaman,” ujar Aqrobin.
Ia menekankan bahwa regenerasi adalah kunci penting dalam menjaga keberlanjutan organisasi. Dukungan dari tokoh senior sangat penting, namun menurutnya tidak harus selalu diwujudkan dalam bentuk jabatan struktural.
“Lampung butuh pemimpin olahraga yang enerjik dan punya jejaring nasional maupun internasional, tentu dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kebijaksanaan dari para sesepuh,” pungkasnya.
Pernyataan Aqrobin menjadi catatan penting di tengah wacana publik soal kepemimpinan KONI Lampung. Diskursus ini menunjukkan bahwa harapan terhadap kemajuan olahraga di Bumi Ruwa Jurai tak hanya bergantung pada nama besar, tetapi juga pada kesiapan generasi penerus.***