PANTAU LAMPUNG- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung mendesak pemerintah pusat segera menetapkan standar harga dan mutu singkong secara nasional. Desakan ini muncul untuk mengatasi ketidakstabilan harga singkong yang terus merugikan petani dan menekan daya saing industri tapioka Lampung.
Ketua Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung, Mikdar Ilyas, menjelaskan bahwa masalah harga, kadar aci, dan potongan singkong tidak dapat diselesaikan hanya di tingkat provinsi. _”Jika regulasi nasional tidak segera dibuat, ketegangan antara petani dan pabrik akan terus berlanjut. Ini sudah menjadi ranah pemerintah pusat,”_ ujarnya dalam rapat bersama kementerian terkait pada Selasa (29/4/2025).
Rapat yang berlangsung selama tiga jam tersebut diikuti oleh deputi, dirjen, dan direktur dari Kementerian Pertanian, Perdagangan, Perindustrian, serta badan terkait lainnya. Pemprov Lampung berharap regulasi yang jelas dapat membantu menstabilkan harga singkong, yang saat ini turun hingga Rp1.100 per kilogram dengan potongan mencapai 30-38%.
*Hilirisasi untuk Perbaikan Sistem*
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menambahkan bahwa hilirisasi singkong menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan nilai tambah komoditas. Dalam pertemuan dengan Bupati dan Wali Kota se-Lampung pada Rabu (16/4/2025), Gubernur Mirza memaparkan pentingnya diversifikasi produk singkong, seperti pengembangan bioetanol, guna mendukung energi hijau dan kemandirian industri.
_”Sebagai produsen singkong terbesar di Indonesia, Lampung harus mampu memanfaatkan potensinya untuk lebih dari sekadar produksi tapioka. Hilirisasi dapat mendorong daya saing serta memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan petani,”_ jelasnya.
Lampung saat ini memimpin produksi singkong nasional dengan kontribusi sebesar 39% dari total produksi Indonesia. Dengan luas panen mencapai lebih dari 77.000 hektare di Lampung Tengah, pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan strategi hilirisasi guna memperkuat posisi singkong Lampung di pasar nasional dan internasional.***