PANTAU LAMPUNG – Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Kiai Ihya Ulumuddin, menyerukan ajakan terbuka kepada seluruh umat Islam untuk ambil bagian dalam “Aksi Nyata Lampung Bersama Palestina Jilid 3”, Sabtu, 19 April 2025 mendatang.
Aksi akan dimulai dari Masjid Taqwa Bandar Lampung dan dilanjutkan dengan longmarch menuju Bundaran Gajah, Tugu Adipura—ikon kota yang dipilih sebagai titik perlawanan simbolik terhadap penindasan.
“Kita tidak bisa tinggal diam melihat tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di Gaza. Membela Palestina bukan hanya tugas umat Islam, tetapi tugas kemanusiaan,” kata Kiai Ihya saat ditemui di kediamannya.
Ia menegaskan bahwa sikap NU dalam mendukung Palestina adalah bagian dari prinsip dasar organisasi. “Qonun Asasi NU secara tegas menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, dan itu belum pernah dicabut hingga hari ini,” ujarnya.
Kiai Ihya juga mengajak umat untuk memperkuat dukungan spiritual melalui amalan harian. “Mari biasakan Qunut Nazilah di setiap Subuh, untuk saudara-saudara kita di Palestina,” tambahnya.
Tak ketinggalan, ia menyoroti pentingnya peran media sosial sebagai alat perjuangan era modern. “Jihad hari ini adalah bagaimana kita menguasai ruang digital. Suarakan kebenaran, lawan hoaks, dan terus sampaikan fakta tentang Palestina.”
Senada, Rektor Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Ustadz KH. Firmansyah, menambahkan bahwa membela Gaza adalah bagian dari menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang universal. “Korban di Palestina bukan hanya tentara, tapi anak-anak, ibu-ibu, dan warga sipil. Ini bukan hanya konflik agama, tapi tragedi kemanusiaan.”
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tak apatis. “Kita mungkin tak bisa ikut berperang, tapi kita bisa menyumbang doa, menyuarakan kebenaran, dan ikut aksi. Sekecil apa pun, itu berarti,” tegasnya.
Menutup seruannya, Kiai Ihya menyampaikan ajakan khusus bagi warga NU dan masyarakat Lampung: “Ini saatnya membuktikan kepedulian kita. Turun ke jalan, bersatu, dan tunjukkan bahwa kita berdiri bersama Palestina.”
Kalau kamu ingin versi naratif untuk video, thread X (Twitter), atau brosur aksi, aku bisa bantu juga. Mau dibikin dramatis, formal, atau penuh semangat oratoris—tinggal bilang aja.***