PANTAU LAMPUNG— Suasana pagi di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, terlihat semarak. Di tengah hamparan padi menguning yang siap panen, para petani bersorak menyambut momen spesial: Panen Raya Padi Serentak Nasional, yang digelar serentak di berbagai provinsi, termasuk Lampung.
Wakil Bupati Lampung Utara, Romli, S.Kom., S.H., M.H., turut hadir dalam kegiatan tersebut bersama Gubernur Lampung dan sejumlah kepala daerah lainnya. Panen serentak ini merupakan agenda nasional yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sementara daerah-daerah lain mengikuti secara daring dari lokasi masing-masing.
“Ini bukan sekadar panen, ini adalah bentuk sinergi dan kepedulian bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Romli usai mengikuti panen simbolis di lokasi.
Romli menegaskan bahwa Lampung Utara sebagai daerah agraris memiliki potensi besar untuk mendukung ketersediaan pangan nasional. Namun lebih dari itu, ia menekankan bahwa yang tak kalah penting adalah menciptakan kesejahteraan bagi para petani.
“Petani kita tidak boleh hanya menjadi penonton dalam sistem pangan. Mereka harus menjadi pemain utama, dan tugas pemerintah adalah memastikan mereka mendapat dukungan, akses teknologi, dan perlindungan yang layak,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Romli juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan berkelanjutan, bantuan bibit unggul, dan sistem pertanian modern yang ramah lingkungan.
Momentum panen raya ini pun dimanfaatkan untuk mempererat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, guna mempercepat pemulihan ekonomi melalui penguatan sektor pangan dan pertanian.
“Di tengah tantangan global, seperti perubahan iklim dan inflasi pangan, sektor pertanian harus jadi pilar utama. Dan kita siap menjadi bagian dari solusi,” tegas Romli.
Suasana panen dipenuhi harapan—harapan dari para petani yang menggantungkan hidup pada tanah, air, dan kerja keras. Di balik senyum mereka, ada semangat yang tak pernah padam. Dan pemerintah daerah hadir, bukan sekadar menyaksikan, tetapi ikut menjadi bagian dari perjuangan panjang itu.***