PANTAU LAMPUNG – Penemuan sesosok mayat pria di Drainase Tol Bakter KM 3B pada Senin, 28 Oktober 2024 akhirnya terungkap.
Diketahui identitas pria tersebut bernama Manda Purnomo (28) warga Jalan Antasari, Kedamaian Bandar Lampung.
Sebelum ditemukan tewas, korban Manda sempat menghubungi istrinya, Selja pada Jumat, 25 Oktober 2024.
“Hari Jumat pagi itu dia pulang ke rumah ngambil salinan baju aja. Minta dirapikan dan minta dimasukkan dalam tas, saya tanya mau kemana, dijawabnya mau ke Bakauheni. Sama siapa sama polisi ical namanya, aku mau kerja nanti pulangnya kalau enggak subuh ya siang. Iya dah hati-hati kataku,” ungkap Selja saat dikonfirmasi, Selasa, 29 Oktober 2024.
“Nah, dari berangkat itu enggak kenapa-kenapa terus sekitar jam 9 itu dia vc saya dia itu kayak orang ketakutan dia bilang ‘Yang tolong Yang, aku dijebak polisi. Aku mau dibunuh polisi. Tolong jemput aku di Kalianda’ setelah itu handphonenya udah gak aktif lagi. Saya tanya sama temennya saya minta info kenapa manda minta tolong, terus ketakutan,” ucapnya.
“Jadi dia kayak orang ketakutan. Saya tegasin lagi dia ini kenapa? Kata temennya dia halu, dia udah tidur. Iyadah kalau baik-baik aja,” jelas Selja.
“Nah, setelah besoknya beda lagi ceritanya dari temennya. Kalau laki saya ini lompat dari mobil terus kabur dikejar, enggak ke kejar hilang. Dari situ enggak ada komunikasi lagi,” tambahnya.
Selja mengaku tidak mengetahui pekerjaan suaminya tersebut.
“Hari berangkat itu jumat jam 6 pagi. Selisih 3 jam dia vc saya. Korban dalam rangka apa ke Bakauheni? Kau kerja sama polisi, dia itu bilang ke saya kerjanya bantu-bantu polisi. Udah biasa udah 4 bulan,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi menjelaskan bahwa penemuan mayat di drainase Tol Bakter KM 3B pada Senin, 28 Oktober 2024 sekira pukul 09.00 WIB ditemukan oleh petugas kebersihan yang mencium aroma tidak sedap.
Di lokasi itu, kata Yusriandi, dari petugas kebersihan itu menduga bahwa mayat yang ditemukan tersebut ialah orang gila. Namun, setelah didatangi lebih dekat lagi ternyata sesosok mayat anonim yang telah membusuk.
Kemudian, setelah mendapatkan informasi di TKP petugas kebersihan itu menghubungi petugas tol dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazar.
Namun, sebelumnya petugas tol itu menghubungi pihak kepolisian dan tim indentitas turun melakukan olah TKP pada saat itu.
Pada saat ditemukan kondisi mayat itu sudah membusuk dan ciri-ciri mayat tersebut menggunakan celana jins hitam, kaos hitam, ikat pinggang kulit coklat dan ditemukan satu buah kunci sepeda motor serta handphone Android (dalam keadaan mati).
“Selanjutnya, kami dari Polres Lampung Selatan sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi berjumlah 5 orang yang telah kami ambil keterangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan mayat ini,” kata Yusriandi.
Saat disinggung ada informasi bahwa mayat tersebut merupakan korban dari oknum kepolisian?, Yusriandi menegaskan.
“Jadi memang, pada hari ini kita mendapatkan informasi bahwa ada diduga adanya keterlibatan oknum anggota polri didalamnya. Ini menjadi suatu petunjuk bagi kami, dan memang harus kami lakukan penyelidikan lebih lanjut. Nanti, mungkin kita akan berkoordinasi dengan Kabid Propam, dan Ditreskrimum nanti apabila ada keterlibatan dari oknum anggota polri. Sifatnya masih kami lakukan pendalaman,” tegasnya.
“Untuk autopsi baru hari ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara dan kami masih menunggu hasil dari autopsi,” lanjutnya.
Identitas? Untuk identitas setelah dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazar ada pihak keluarga yang datang, dari situlah kami tahu identitas korban. Kemudian, kami lakukan wawancara dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dari keluarga korban.
Identitasnya siapa, dan latar belakangnya apa, serta umur? Untuk korban ini identitasnya berinisial MP berdomisili di Bandar Lampung, sehari-hari berdasarkan KTP itu pelajar/Mahasiswa usia 28 tahun.
“Pekerjaan aslinya belum diketahui,” tandasnya.
Menurut informasi bahwa Ical yang disebutkan itu merupakan anggota kepolisian yang berdinas di Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung.