PANTAU LAMPUNG- Masuk usia dua tahun, Aneira Hazna Juliani hanya memiliki berat badan 6 kg. Kondisinya sangat mengkhawatirkan; perutnya sedikit membuncit, dan kakinya terlalu kecil untuk menopang tubuhnya yang lemah.
Dokter telah mendiagnosis Aneira dengan gizi buruk dan anemia ganas, yang terlihat jelas dari keterlambatan pertumbuhan fisiknya. Yang paling memilukan, mata kanannya terjangkit tumor yang memerlukan penanganan segera dan harus dibawa ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut.
Sebagai orang tua, Pak Sardi ingin memberikan yang terbaik untuk putri bungsunya. Namun, setelah beberapa kali mengunjungi rumah sakit, harapannya pupus karena kendala biaya. Pak Sardi adalah seorang buruh serabutan yang tinggal bersama istrinya di Dusun 6, Desa Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.
Pendapatan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya pengobatan Aneira. “Tidak mudah berada di posisi seperti ini. Apalagi mendengar komentar tetangga. Ada saja yang bilang, ‘masa bawa anak ke rumah sakit tidak bisa?’ Rasanya sangat sedih,” ungkap Pak Sardi sambil mengusap air mata yang mulai menggenang di matanya.
Pak Sardi menyadari betul bahwa tumor di mata Aneira harus segera diatasi. Jika tidak, ada risiko tumor tersebut akan menyebar ke mata kirinya. Namun, sebagai keluarga pra-sejahtera, apa yang bisa mereka lakukan?
Tidak ada aset yang bisa dijual. Tanah mereka hanya sepetak, tempat rumah sederhana mereka berdiri. Jika dinding bambu yang lapuk itu bisa berbicara, mungkin ia akan berteriak, “Tolong, ada bocah kecil yang tak berdaya dan membutuhkan bantuan segera!”
Mari kita bersama-sama membantu Aneira.
Untuk sumbangan, dapat disalurkan ke Rek BRI: 570401026057533 atas nama Rina Widya Ramadhani.
Untuk konfirmasi, silakan hubungi melalui WhatsApp di 085811161701.