PANTAU LAMPUNG – Tokoh adat Kabupaten Pesawaran, Farifki Zulkarnayen Arif, yang bergelar Suntan Junjungan Makhga, menyatakan kekecewaannya atas sikap arogansi calon Bupati Pesawaran, Aries Sandi Dharma Putra, terhadap sejumlah wartawan. Insiden tersebut terjadi saat Aries Sandi menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Sabtu, 31 Agustus 2024.
“Saya membaca banyak berita yang dibagikan pagi ini mengenai sikap calon Bupati Pesawaran yang terkesan arogan terhadap wartawan. Ini sangat disesalkan, bukan karena personal, tetapi karena dia adalah seorang calon Bupati,” ungkap Farifki melalui sambungan telepon, Sabtu (31/8).
Farifki menekankan, wartawan yang melakukan wawancara itu tengah menjalankan tugas jurnalistik, dan seharusnya disambut dengan sikap yang sopan dan bersahabat. Menurutnya, hasil liputan para jurnalis itulah yang membantu menyebarluaskan informasi terkait calon-calon pemimpin kepada masyarakat luas.
“Aries Sandi seharusnya bisa menahan tutur katanya, apalagi terhadap jurnalis yang memiliki tugas untuk menyampaikan berita. Terlebih lagi, saat ini kita berada dalam masa Pilkada 2024 di Lampung,” tegas Farifki.
Ia menambahkan, wartawan adalah pilar keempat demokrasi yang keberadaannya dilindungi secara konstitusi. Pers, kata Farifki, berperan penting dalam mengawal proses demokrasi seperti Pilkada ini agar berjalan dengan baik. “Kalau dengan wartawan saja bersikap seperti itu, bagaimana nanti dengan rakyat? Padahal dia masih membutuhkan suara masyarakat,” tambahnya.
Sebagai tokoh adat, Farifki meminta Aries Sandi untuk memegang teguh nilai-nilai sopan santun yang menjadi falsafah masyarakat Pesawaran. “Pesawaran ini adalah daerah yang kaya dengan pariwisata dan adat istiadat. Jadi, harus mengedepankan sifat santun, menghormati satu sama lain, dan menjunjung tinggi budaya lokal seperti piil pesenggikhi,” pungkasnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Aries Sandi bersikap arogan terhadap wartawan yang mencoba mewawancarainya usai menjalani tes kesehatan di RSUD Abdul Moeloek. Ketika didekati untuk sesi wawancara, Aries Sandi justru merespons dengan nada tinggi. “Saya lagi istirahat mau merokok, tidak ada etika, tidak tahu aturan wartawan ini,” ucapnya dengan nada kesal.
Sikap Aries Sandi tersebut menimbulkan kekecewaan di kalangan wartawan, terlebih lagi ketika ia terlihat berbincang santai dengan rekannya setelah insiden itu. Aries Sandi bahkan mengklaim bahwa ia telah membawa wartawan dari Pesawaran.***