PANTAU LAMPUNG- Kabupaten Lampung Utara mencatatkan kemajuan signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya. Hasil rapat evaluasi yang digelar di Ruang Siger Setdakab menunjukkan bahwa jumlah balita stunting berhasil ditekan dari 845 menjadi 558, mencatat penurunan sebesar 34% atau 287 balita.
Rapat yang dipimpin oleh Pj. Bupati Lampung Utara, Drs. H. Aswarodi, M.Si, dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Drs. Lekok, MM, Asisten 1 Mankodri, Kepala Dinas Kesehatan dr. Maya Natalia Manan, serta Kepala OPD dan Kepala Puskesmas se-Lampung Utara. Evaluasi ini menyoroti hasil kerja keras berbagai pihak dalam penanganan percepatan penurunan stunting, termasuk intervensi serentak yang telah diinput ke dalam aplikasi e-PPGBM dengan prevalensi stunting mencapai 2,9%.
Dalam arahannya, Pj. Bupati Aswarodi menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program ini secara berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan upaya ini demi meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak di Lampung Utara. “Kita harus pastikan setiap anak di daerah kita mendapatkan asupan gizi yang cukup serta lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka secara optimal,” ujar Aswarodi.
Beliau juga menyoroti pentingnya koordinasi yang lebih kuat antara pemerintah, dinas kesehatan, dan masyarakat. “Kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Setiap anak berhak untuk tumbuh sehat dan berkembang dengan baik, dan itu adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Maya Natalia Manan, dalam kesempatan yang sama, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan stunting. Ia menekankan perlunya pendekatan yang lebih terintegrasi dan berkesinambungan. “Penurunan angka stunting ini adalah langkah awal yang baik, namun evaluasi dan perbaikan tetap harus dilakukan. Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan dan mengatasi berbagai kendala yang muncul,” jelasnya.
Ia juga menambahkan pentingnya edukasi masyarakat mengenai pola makan sehat dan pemantauan kesehatan rutin. “Dengan meningkatkan kesadaran dan memperkuat program kesehatan di tingkat puskesmas, kita optimis dapat mempercepat penurunan angka stunting dan mencapai target yang lebih ambisius ke depan,” tambah dr. Maya.
Upaya intensif ini diharapkan membawa dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi kesehatan anak-anak tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, menciptakan generasi penerus yang lebih sehat dan produktif.***