PANTAU LAMPUNG–Baby blues syndrome diduga jadi penyebab kasus polwan di Mojokerto, berikut sejumlah fakta baby blues syndrome yang perlu diketahui.
Belum lama ini geger, kasus polwan yang melakukan tindakan kekerasan terhadap suaminya yang juga polisi di Mojokerto.
Hasil pemeriksaan menyebut, polwan tersebut diduga mengalami baby blues syndrome.
Lantas, apa itu baby blues syndrome yang diduga jadi penyebab kasus polwan di Mojokerto, berikut sejumlah fakta baby blues syndrome yang perlu diketahui
Penting diketahui bahwa baby blues syndrome umumnya terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan.
Baby blues terjadi karena kurangnya waktu istirahat atau tidur serta berkurangnya waktu bagi ibu setelah melahirkan.
Akibatnya, ibu yang baru melahirkan rentan mengalami depresi hingga kemungkinan terjadinya perubahan mood.
Setelah melahirkan, umumnya kadar hormon ibu akan mengalami penurunan dan itulah yang mempengaruhi mood ibu.
Selain kurang tidur, ibu yang baru melahirkan cenderung akan muncul rasa kekhawatiran akan cara merawat anaknya sampai akhirnya stres.
Hal inilah yang kemudian diduga jadi penyebab kasus polwan di Mojokerto, berikut sejumlah fakta baby blues syndrome yang perlu diketahui melalui ciri-cirinya;
Ciri utama adalah terjadinya perubahan mood atau suasana hati yang begitu cepat, dari semula bahagia menjadi sangat sedih.
Selain itu, ibu yang mengalami baby blues syndrome juga kerap mengalami kelelahan yang luar biasa.
Cepat tersinggung, mudah sekali emosi serta kerap merasa cemas, sering merasa sedih dan murung.
Ciri lainnya adalah, hilangnya nafsu makan, susah tidur, tak bisa berkonsentrasi dalam banyak hal.***