PANTAU LAMPUNG – 1. Debut Horor Rumah Produksi Umay Shahab dan Prilly Latuconsina
“Temurun” menjadi debut dalam genre horor bagi rumah produksi Umay Shahab dan Prilly Latuconsina. Meskipun terbiasa dengan drama, keduanya sukses membawa sentuhan dramatis yang khas ke dalam film ini.
2. Horor Keluarga yang Memikat
Film ini menyajikan horor keluarga yang berbeda dari yang biasa kita saksikan. Lebih dari sekadar jump scare, “Temurun” menggabungkan elemen spiritual dan konflik dalam hubungan keluarga untuk menciptakan atmosfer yang mencekam.
3. Debut Sutradara dan Penulis Skenario
Dipimpin oleh sutradara debutan layar lebar, Inara Sharafina, dan skenario pertama yang ditulis oleh Vontian Swandy, “Temurun” menjadi proyek yang menarik untuk diikuti. Kreativitas mereka membawa nuansa baru dalam dunia horor Indonesia.
4. Tantangan bagi Para Pemain
Brian Domani, salah satu pemain utama, menjadikan “Temurun” sebagai debutnya dalam genre horor. Dia tertarik dengan alur cerita yang tidak hanya menakutkan karena kehadiran hantu, tetapi juga karena ketegangan dalam dinamika keluarga.
5. Penggunaan Warna Ungu yang Identik
Warna ungu mendominasi dalam film ini dan memiliki makna tersendiri. Setiap karakter diwakili oleh warna yang berbeda, dengan Dewi yang kuat diwakili oleh merah dan Senna yang penuh emosi tersembunyi diwakili oleh biru. Pemilihan warna ini menambah kedalaman karakter dan atmosfer film.
“Temurun” telah berhasil memikat penonton di 8 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Kamboja, dan Taiwan. Prestasi ini menjadi bukti kesuksesan film dalam menghadirkan cerita yang menarik dan menakutkan bagi penonton di berbagai belahan dunia.***