PANTAU LAMPUNG – Meskipun Indonesia telah mengalami kemajuan dalam bidang kesehatan, penyakit cacingan masih menjadi ancaman serius terutama bagi anak-anak. Dalam daerah dengan padat penduduk, kurangnya kesadaran akan kebersihan dan sanitasi menjadi penyebab utama penyebaran penyakit ini.
Penyakit cacingan disebabkan oleh cacing yang memasuki tubuh manusia, menyerap nutrisi, dan berkembang biak di dalamnya. Gejala yang sering tidak terdeteksi membuat proses tumbuh kembang anak terganggu, memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup mereka.
1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
Cacing kremi sering ditemukan di tanah. Telur cacing ini dapat menempel di kuku dan tangan anak saat bermain tanah. Tanpa mencuci tangan sebelum makan, anak bisa menelan telur cacing, yang kemudian menetas di usus besar dan menyebabkan kekurangan nutrisi.
2. Cacing Gelang (Ascariasis lumbricoides)
Cacing gelang biasanya masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing. Mereka hidup di usus halus, mengambil nutrisi dari tubuh anak. Terkadang, cacing ini bisa berpindah ke paru-paru dan menyebabkan batuk.
3. Cacing Pita (Taenia sp.)
Cacing pita hidup di dalam tubuh manusia dengan menempelkan kepala pada dinding usus. Mereka terus bertumbuh dan menghasilkan banyak telur, yang bisa merusak jaringan dan organ tubuh jika infeksi sudah parah.
4. Cacing Tambang (Necator americanus dan Acylostoma duodenale)
Cacing tambang biasanya masuk melalui kulit kaki. Di dalam tubuh, mereka menempel pada usus dan menghisap darah. Selain menyebabkan anemia, cacing ini juga bisa berpindah ke organ lain seperti jantung dan paru-paru.
Penting bagi orang tua untuk memahami gejala cacingan dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti meningkatkan kebersihan dan memberikan perawatan medis yang tepat waktu kepada anak-anak mereka.***