PANTAU LAMPUNG- Proses naturalisasi Maarten Paes, kiper andalan FC Dallas yang menjadi sorotan publik Indonesia, sedang berjalan. Namun, kendala yang muncul membuat langkahnya terhenti, menghadirkan tantangan baru bagi Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk memuluskan perpindahan status pemain ke Timnas Indonesia.
Peraturan FIFA menjadi batu sandungan bagi Paes. Ayat 2 dari regulasi tersebut menyatakan bahwa seorang pesepak bola hanya dapat berganti tim nasional jika berusia di bawah 21 tahun saat kali terakhir membela negara pertamanya dalam pertandingan resmi. Hal ini menjadi hambatan serius mengingat Paes telah membela Timnas Belanda U-23 pada usia 22 tahun dalam Kualifikasi Piala Eropa U21 2021.
Meski begitu, PSSI tak menyerah begitu saja. Mereka tengah berupaya keras untuk menyelesaikan proses naturalisasi Paes, bahkan sampai mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Sementara proses hukum berlangsung, Maarten Paes menunjukkan komitmennya untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @maartenpaes, terlihat Paes tengah menggunakan aplikasi penerjemah untuk memahami percakapan dalam bahasa Indonesia. Langkah ini menandakan keseriusannya untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Sebelumnya, Paes telah menunjukkan performa gemilang bersama FC Dallas. Sebagai kiper utama, ia telah mencatatkan tujuh penampilan dengan dua pertandingan tanpa kebobolan. Langkahnya ke Indonesia pada awal tahun ini, bertemu langsung dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, menandai awal dari proses naturalisasi yang panjang.
Berkas naturalisasi Paes turut diserahkan bersama dengan Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, dua pemain lain yang juga sedang dalam proses serupa.
Sementara penggemar Timnas Indonesia menantikan kehadiran Paes di lapangan, langkah-langkah ini menegaskan bahwa proses naturalisasi bukanlah hal yang mudah, namun tetap diupayakan secara serius oleh semua pihak terkait.