PANTAU LAMPUNG – Ketua Komisi 4 DPR RI, Sudin, melaksanakan reses bimbingan teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh angkatan XV di Kabupaten Tanggamus. Reses ini bertemakan peningkatan produktivitas kopi untuk kesejahteraan petani dan digelar di halaman rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi 4 DPR RI Sudin SE, yang mewakili PJ Bupati Tanggamus, diwakili oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus, Catur Dewa Agus Dewanta SP. Turut hadir pula Ketua DPRD Tanggamus, Heri Agus Setiawan S.Sos, mantan Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus periode 2018-2023, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Tanggamus, Dani Riza Ardiansyah, serta calon peserta Bimtek dari beberapa kecamatan.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ibu Brinilia MM, yang mewakili Kepala Balai Pelatihan Pertanian, diungkapkan bahwa kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kopi guna kesejahteraan petani. Penyelenggaraan Bimtek ini didasari oleh Surat Keputusan Kepala Balai tentang pelaksanaan bimbingan teknis bagi petani dan penyuluh dengan tema “peningkatan produktivitas kopi untuk kesejahteraan petani”.
Sasaran kegiatan Bimtek ini adalah 250 petani dan penyuluh dari Kabupaten Tanggamus, yang terlihat telah hadir dalam jumlah yang signifikan. Pelaksanaan Bimtek dilaksanakan selama satu hari efektif pada tanggal 29 Desember 2023 di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus.
[irp]
Penjabat Bupati Tanggamus, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Catur Agus Dewanto, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia menganggap Bimtek yang dilakukan oleh Balai Pelatihan Pertanian Lampung sangat bermanfaat bagi para penyuluh dan petani. Menurutnya, Bimtek ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Tanggamus.
Pihaknya juga mengapresiasi Ketua Komisi 4 DPR RI, Sudin, yang telah melaksanakan Bimtek. Ini menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan dunia perkebunan di wilayah Tanggamus, terutama terkait komoditas kopi, yang menjadi komoditas unggulan dan terbesar di Provinsi Lampung.
Kabupaten Tanggamus memiliki luas perkebunan sekitar 82.21 hektar, dengan perkebunan kopi robusta mendominasi seluas 41.611 hektar dan produksi mencapai 33.85 ton per tahun. Kelima kecamatan di Tanggamus, yaitu Ulubelu, Air Naningan, Sumberrejo, Talang Padang, dan Pulau Panggung, merupakan sentra penghasil kopi utama.
Beberapa permasalahan yang dihadapi petani di wilayah Tanggamus antara lain permintaan yang tinggi namun belum seimbang dengan hasil produksi, rendahnya produktivitas tanaman akibat perubahan iklim, keterbatasan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan petani, serta lemahnya kemampuan poktan, pokmas, dan petani dalam mengelola keuangan, teknologi, dan kelembagaan.
Ketua Komisi 4 DPR RI, Sudin, menjelaskan bahwa program bantuan dari Bank Dunia bernama iCare telah diterima untuk tiga kecamatan, yaitu Naningan, Ulubelu, dan Pulau Panggung, dengan nilai yang cukup besar. Program integrasi antara kopi dan ternak, baik kambing maupun sapi, diharapkan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kopi organik yang berkualitas tinggi.
Sudin berharap agar program ini dapat menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi petani, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan mutu kopi. Ia juga mengingatkan tentang risiko bencana alam seperti El Nino yang dapat memengaruhi produktivitas pertanian, sehingga perlu adanya asuransi untuk melindungi petani.
Ketua Komisi 4 DPR RI menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin kemitraan antara petani kopi di Kabupaten Tanggamus dengan beberapa perusahaan nasional dan internasional, seperti PT Nestle, PT Rose Komoditas, PT Asia Makmur, dan PT Mayora.
Pada akhirnya, Sudin menyampaikan harapannya agar Bimtek ini dapat memberikan pemahaman yang baik kepada para peserta dan berkontribusi pada peningkatan produktivitas kopi di Tanggamus serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.***