PANTAU LAMPUNG– Perkumpulan Seni Budaya Sobokartti Semarang menggelar pentas tari dan menaja pagelaran wayang kulit. Helat seni ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-94 Gedung Sobokartti.
Gelar tari siswa Sanggar Sobokattti dan pagelaran wayang yang mengusung lakon “Bima Suci” dengan dalang Ki Jagad Bilowo dan Muhammad Asy’aril dihelat di di Gedung Sobokartti, Semarang, Minggu (22/10/2023).
Gedung Sobokartti yang kini merupakan salah satu Gedung Cagar Budaya terletak di Jalan Dr. Cipto 31-33, Semarang didirikan pada tanggal 5 Oktober 1929 dikenal sebagai pusat pelatihan seni tradisi Jawa yang eksis hingga kini.
Ketua Umum Sobokartti RT D. Soetrisno Budoyo Dipuro dalam sambutannya mengatakan, menggelar pentas seni tari dan pagelaran wayang kulit untuk memperingati HUT Sobokartti yang ke -94 di Gedung Sobokartti, Minggu (22/10.2023).
Soestriso berharap Gedung Kesenian Sobokartti akan tetap menjadi salah satu wadah pelatihan kesenian tradisional Jawa di Kota Semarang. “Ke depan kami berharap Sobokartti tetap akan menjadi tempat menguri-uri, menumbuhkembangkan dan melestarikan kesenian tradisi Jawa khususnya,” ujar Soetrisno.
Pada kesempatan ini, lanjut Soetrisno, kami juga akan mementaskan seni tari siswa-siswi dari sanggar Sobokartti.
Helat budaya ini merupakan yang keempat kalinya, dan harapannya gelar budaya seperti ini tetap akan menjadi agenda kegiatan Sobokartti setiap tahunnya.
“Kami memberikan ruang kepada para siswa tari, karawitan dan pedalangan untuk unjuk kebolehan dan kemampuannya dalam di atas pentas dan pagelaran,” imbuh Soetrisno.
Mewakili Walikota Kota Semarang Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Budaya dan Pariwdata Kota Semarang Arief Tri Lakssono, mengatakan, Pemkot Semarang sangat mengapresiasi Sobokartti sebagai tempat pengembangan budaya hulu yang mencakup kesenian tradisional khususnya Jawa, secara konsisten terus dikembangkan dan dilestarikan.
“Gedung Sobokartti hingga sekarang bangunan tetapt berdiri kokoh dan sudah menjadi cagar budaya. Sobokartti inilah cikal bakal budaya untuk menggerakkan generasi muda untuk mengembangkan dan melestarikan seni tradisional,” ujar Arief Tri Laksono.
Harapannya, lanjut Arief, ke depan Sobokartti bisa melahirkan para seniman penari professional sehingga bisa tampil dalam ajang nasional seperti Festival Wayang aliber nasional yang baru sukses digelar Disbudpar Kota Semarang.
“Berlatihlah dengan sungguh-sungguh nanti kalau layak tahun depan dipentaskan di ajang Festival Wayang Nasional kedua,” janji Arief.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan HUT Sobokartti Darmadi mengatakan bahwa gelaran acara ini merupakan salah bentuk pengakuan bagi para pendiri gedung Sobokartti. Darmadi menambahkan Sobokartti mengadakan acara ulang tahun dua kali setiap tahun.
“Pertama, Setiap tahun di bulan Desember kita memperingati berdirinya Asosiasi Sobokartti yang didirikan pada tahun 1920. Kedua, setiap bulan Oktober, HUT memperingati berdirinya gedung Sobokartti yang didirikan pada 5 Oktober 1929,” jelas Darmadi yang juga koordinator jurusan tari Sobokartti.
Pada gelaran perayaan HUT Ke -94 ahun 2023 ini, Sanggar Sobokartti menampilkan Tari Koko dan Tari Kencana Wingkal (Kelas Dasar Anak A-1), Tari Kepyar dan Tari Manipuri (Kelas Anak A-2), Tari Warak Dugder(Kelas B), 1.Tari Gambyong Pareanom (Kelas Remaja), Tari Jaka Tarub dan Tari Bambangan Cakil ( Arjuna diperankan oleh Sekar Arum Kusumaningtyas dan Adhitya Dharmaputra) (Kelas Dewasa) dan Punakawan; Totok Pamungkas(Pelatih Tari Kelas Dewasa) sebagai Semar, Sugeng sebagai Gareng, Hariel Al Zafar(Alumni Tari SOBOKARTTI) sebagai Petruk da Yudha Putra Pembayunsebagai Bagong.
Sebelumnya ditampilkan tari kontemporer “Sesaji” yang dipersembahkan penari Lies Sukardi dan Mentari Isnaini.
“Semua penampil merupakan siswa dari Sanggar Sobokartti. Semoga Sobokarti tetap eksis ke depannya dan berperan dalam menumbuhkembangkan dan menguri-uri seni tradisi khususnya Jawa,” pungkas Darmadi.
(Rls)